CILEGON, iNewsBanten-Di tengah minimnya perhatian pemerintah, warga RT 02 RW 02 Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, membuktikan bahwa keamanan lingkungan bisa dibangun tanpa harus menunggu kucuran dana APBD. Demi keselamatan anak-anak yang tinggal di dekat rel kereta api aktif, warga secara swadaya membangun pagar pelindung sepanjang 200 meter dengan tinggi 80 cm.
Pembangunan yang dimulai pada Kamis (26/6/2025) ini merupakan bentuk nyata dari gerakan swakelola masyarakat upaya kolektif dari warga yang peduli akan keselamatan, kenyamanan, serta tata ruang yang lebih tertata di lingkungan mereka sendiri.
Ketua RT setempat, Erik Herviansah, menyebutkan bahwa pembangunan pagar ini lahir dari kegelisahan banyak orang tua di wilayah tersebut. “Kami ingin kawasan ini aman bagi anak-anak. Banyak dari mereka bermain tak jauh dari rel aktif. Ini soal kemanusiaan dan masa depan anak bangsa,” ucap Erik kepada iNewsBanten.
Erik menuturkan bahwa inisiatif ini merupakan lanjutan dari sejumlah program kecil-kecilan yang telah dijalankan, seperti pembangunan sarana ibadah dan area parkir umum. Semuanya bermula dari hasil rembuk warga yang melibatkan lintas generasi tokoh masyarakat, pemuda hingga ibu ibu.
“Kekuatan utama ada di kesadaran warga. Ini bukan gagasan satu-dua orang, melainkan aspirasi kolektif. Bahkan Lurah Gerem turut hadir dalam diskusi awal dan memberi semangat penuh,” tambahnya.
Proyek ini tidak menyentuh sepeser pun dana dari pemerintah. Dana dan material diperoleh melalui kerja sama dengan pelaku usaha serta industri di sekitar kawasan. Warga aktif menggalang dukungan dari pihak luar demi terwujudnya pembangunan yang benar-benar dibutuhkan.
“Kami sadar tidak bisa terus bergantung pada anggaran daerah. Maka dari itu kami bergerak sendiri, dan bersyukur banyak yang peduli. Beberapa pengusaha menyumbangkan bahan bangunan secara langsung,” lanjut Erik.
Lurah Gerem, Rahmadi Ramidin, memberikan penghargaan kepada warga Kalibaru atas semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang mereka tunjukkan. Ia menyebut langkah ini sebagai contoh konkret dari pembangunan berbasis partisipasi warga.
“Pak Erik dan warganya telah membuktikan bahwa ketidakadaan dana bukan penghalang untuk berbuat. Saya anggap ini sebagai contoh nyata dari pembangunan yang tumbuh dari bawah dan akan kami jadikan rujukan untuk wilayah lain di Kelurahan Gerem,” ujar Rahmadi saat mengunjungi lokasi pembangunan pagar.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
