Sudan Gurung disebut Simbol Penggerak Demonstrasi Gen Z Nepal

Topan Bagaskara
Sudan Gurung Simbol Penggerak Demonstrasi Gen Z Nepal. (Foto/he Times of India)

NEPAL, iNewsBanten - Seorang bernama Sudan Gurung kini mencuat sebagai simbol gerakan anak muda Nepal setelah memimpin demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan yang dinilai otoriter, korup, dan gagal menjawab aspirasi rakyat.

‎Sudan Gurung, disebut-sebut adalah orang yang berada di balik aksi protes Gen Z Nepal. Pria berusia 38 tahun ini adalah Presiden Hami Nepal, sebuah LSM yang digerakkan oleh pemuda yang telah memobilisasi orang-orang di seluruh Nepal.

‎Ia saat ini menjabat sebagai Presiden Hami Nepal, sebuah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang rehabilitasi sosial dan tanggap darurat bencana. Meski lahir dari generasi milenial, Gurung dianggap mewakili semangat Gen Z.

‎Ribuan pemuda yang dipimpinnya turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah, bermula dari desakan pencabutan blokir terhadap sejumlah platform media sosial.

‎Sebelum dikenal publik sebagai aktivis, Gurung menjalani kehidupan penuh pesta dan alkohol. Namun hidupnya berubah total pasca gempa dahsyat Nepal tahun 2015 yang menewaskan anaknya.

‎"Seorang anak meninggal dalam pelukan saya. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu,” kata Gurung.

‎Kehilangan itu mengubah jalan hidupnya. Ia kemudian menekuni aktivitas sosial dan pada 2020 mendirikan Hami Nepal, organisasi yang kini memiliki lebih dari 1.600 anggota.

Mengenal Hami Nepal

‎Hami Nepal, Garda Depan Aksi Sosial Di bawah kepemimpinannya, Hami Nepal menjadi salah satu LSM paling aktif di Nepal.

‎Mereka menggalang dana internasional dan menyalurkan bantuan bagi korban banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Media lokal bahkan menyebut Gurung sebagai filantropis berdedikasi yang menginspirasi kaum muda.

‎Hami Nepal juga dikenal sebagai penggerak protes damai. Mereka menyerukan aksi turun ke jalan setelah pemerintah Nepal memblokir 26 aplikasi pesan instan dan media sosial pada 4 September 2025.

‎Namun, isu yang diangkat massa bukan hanya soal pemblokiran media sosial, melainkan juga kondisi ekonomi yang memburuk, praktik korupsi pejabat, serta tuntutan sebagian warga agar sistem monarki dikembalikan.

Editor : Mahesa Apriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network