CILEGON, iNewsBanten- Nelayan dan pelaku usaha kecil di Desa Salira kini mendapat bekal keterampilan baru untuk menghadapi tantangan ekonomi pesisir. PT PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya menggelar pelatihan dengan materi yang jarang disentuh, mulai dari fotografi dan videografi, standar keamanan wisata, hingga digitalisasi bisnis UMKM.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber praktisi pariwisata dan edukasi, Chotibul Umam, M.Pd., M.Par., yang menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengelola potensi lokal. “Kalau nelayan hanya menjual hasil laut mentah, nilainya terbatas. Dengan teknologi digital dan promosi visual, mereka bisa menaikkan nilai tambah produk dan wisata desa,” ujarnya.
Manager Administrasi PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya, Nur Khoiriyah, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda sosial, tetapi langkah konkret agar nelayan dan UMKM lebih siap menghadapi perubahan. “Kita ingin mereka punya keterampilan yang bisa langsung diterapkan, baik untuk promosi produk, keamanan wisata, maupun pemasaran digital,” katanya.
Muklis, perwakilan Pemerintah Desa Salira, menilai pelatihan ini relevan dengan kebutuhan warga. Menurutnya, tantangan terbesar nelayan dan pelaku usaha lokal adalah bagaimana bertahan di tengah ekonomi yang makin kompetitif. “Kalau hanya mengandalkan cara lama, sulit berkembang. Pelatihan ini memberi perspektif baru,” ungkapnya.
Peserta terlihat aktif bertanya seputar cara membuat konten video sederhana, teknik pemasaran lewat media sosial, hingga standar keamanan wisata yang sesuai regulasi. Banyak dari mereka berharap pelatihan lanjutan bisa diarahkan pada praktik bisnis digital dan penguatan koperasi nelayan.
Dengan pendekatan seperti ini, PLN Indonesia Power tidak sekadar hadir lewat program CSR, melainkan ikut mendorong kemandirian ekonomi pesisir melalui pengetahuan praktis yang bisa diterapkan langsung di lapangan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
