“Harapan kami, setelah gerakan ini, ada tindakan dari pemerintah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten untuk membangun jalan ini secara tuntas,” ucapnya.
Seorang ibu rumah tangga, Yayah (45), mengaku bangga melihat kekompakan warga dalam memperbaiki akses jalan yang selama ini menjadi urat nadi aktivitas mereka.
“Alhamdulillah, semua kompak dari awal sampai akhir. Kami masih punya target memperbaiki tanjakan berikutnya. Mohon doanya,” katanya.
Perayaan Hari Jadi Kabupaten Lebak seharusnya menjadi momentum evaluasi serius bagi pemerintah daerah. Apakah pembangunan berjalan efektif? Apakah pelayanan publik sudah benar-benar dirasakan masyarakat? Dan apakah pemerintah berani menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini tertunda?
Tanpa evaluasi nyata, perayaan hari jadi hanya menjadi seremonial tahunan tanpa makna substantif, sementara warga di pelosok masih harus memikul material sendiri untuk membangun jalan yang seharusnya menjadi kewajiban negara.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
