Lolos Ikuti Ubud Writers 2022, Mahasiswa UIN Banten Tak Didukung Pihak Kampus

Muhammad Uqel Assathir
Foto Nanda Mahasiswa UIN SMH Banten

SERANG, iNewsBanten.id-Muhammad Nanda Fauzan, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten berhasil lolos menjadi penulis emerging pada ajang sastra terbesar di Asia Tenggara yakni Ubud Writers dan Readers Festival 2022 yang akan dilaksanakan di Bali. 

Para penulis yang terpilih mengikuti ajang sastra tahunan ini nantinya untuk merespon peristiwa bom Bali guna memulihkan geliat pariwisata dan kesenian di Indonesia. Festival ini termasuk festival sastra terbesar di Asia Tenggara, meski sebetulnya fokusnya bukan hanya sastra, tapi pada kesenian secara umum.

Banyak penulis, seniman, pemikir dunia hadir di festival ini. Salah satu yang paling beken, misalnya, pemenang nobel sastra, V.S Naipaul serta Ndaba Mandela, cucu dari Nelson Mandela pernah bertandang di festival sastra terbesar ini.

Mahasiswa jurusan Aqidah Filsafat Islam UIN SMH Banten yang akrab disapa Nanda ini merupakan satu-satunya penulis muda berprestasi yang akan mempresentasikan Banten di Ubud Writers 2022.

"Senang, lah. Ini acara serius soalnya. Sebelum diberangkatkan ke Bali, misalnya, para penulis emerging bakal dikasih fasilitas yang gak pernah gua bayangin sebelumnya. Salah satunya, kelas intensif bersama IOWA Institute, didanai kedutaan Amerika. Kalau pake biaya sendiri, sih, kayaknya sampe mampus pun gua gak akan mampu. Banyak kesempatan lainnya buat belajar, bertukar pikiran, dan di sini gua hadir merepresentasikan Banten. Dari 10 orang terpilih, gua satu-satunya dari Banten," ungkap Nanda saat dikonfirmasi, Jum'at (27/05/2022).

Namun sangat disayangkan, mahasiswa dengan segudang karya sastra yang mewakili Banten di Ubud Writers dan Readers Festival 2022, tidak mendapat dukungan dari pihak Kampus. Padahal, kata Nanda, ini merupakan moment berharga untuk kampus menunjukkan kontribusi dan suport kepada mahasiswanya. 

"Ada beberapa cerita, dari penulis emerging tahun sebelumnya yang kebetulan masih mahasiswa, mereka dapat sokongan dari kampus masing-masing. Sebetulnya, sih, biaya transportasi dan akomodasi sudah ditanggung pihak penyelenggara, tapi ini sebetulnya momen berharga buat kampus mengenalkan kontribusi mereka; bagaimana mereka mendukung mahasiswa buat maju & berkembang," katanya. 

Meski demikian, Nanda Menegaskan, dirinya akan tetap berangkat mengikuti Ubud Writers dan Readers Festival sebagai pribadi, bukan sebagai penulis muda Banten, atau sebagai mahasiswa UIN Banten. 

"Gua pribadi, kalau ga ada sokongan dari siapa pun, bakal tetap berangkat, kok," tegasnya. 

Nanda mengungkapkan, dalam setiap ajang yang pernah diikuti dirinya tidak terlalu berharap mendapat dukungan dari pihak kampus.

"Lagian gak terlalu berharap juga didukung kampus. Kemarin, pas penulis terpilih dipublikasikan, cuma dua yang gua dapat: ucapan selamat dan pertanyaan soal sertifikat. Gua gatau, kenapa pihak kampus begitu menggebu-gebu soal sertifikat, tapi enggak mau kasih sokongan, walaupun dalam bentuk segelas kopi," pungkasnya.

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network