Tragis! Janda Muda dan Balita Tewas dalam Kebakaran di Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG, iNewsBanten- Kebakaran hebat melanda 24 rumah bedeng di Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung. Akibatnya, ibu dan anak balita yang baru berusia 1,5 tahun tewas terpanggang.

Korban tewas diketahui bernama Pipit (27) yang berstatus janda muda, dan anaknya yang masih berusia 1,5 tahun bernama Ruby. Kebakaran hebat ini, melanda kawasan permukiman padat penduduk tersebut, pada Rabu (6/7/2022) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca Juga

Angin Puting Beliung Hantam 4 Kecamatan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Parah

Kobaran api dengan cepat membesar, karena material bangunan rumah terbuat dari kayu dan papan. Kebakaran tersebut, diduga berasal dari dapur rumah korban, karena sesaat sebelum kejadian korban Pipit yang hanya tinggal berdua dengan anak balitanya ini sedang memasak air.

Kepala lingkungan, Syaiful menyebutkan, berdasarkan kesaksian warga, korban terlihat ke luar rumah untuk membeli gorengan, dan sempat menitipkan anak balitanya yang sedang tertidur kepada tetangganya. Diduga, karena korban keasikan ngobrol di warung gorengan, sehingga lupa dengan air yang dimasaknya. Korban baru bergegas pulang, saat melihat kobaran api yang menghanguskan rumah bedeng tempat tinggalnya.

Korban yang panik melihat rumahnya sudah terbakar, kemudian langsung menerobos masuk rumah yang terbakar karena ingin menolong putrinya. Namun upaya itu justru membuat korban ikut terjebak dan terbakar, karena kobaran api cepat membesar.

Baca Juga

Kisah Sedih Orang Utan Dijadikan PSk di Rumah Bordir! Melayani Seks Para Pria Hidung Belang

Sementara warga yang yang sempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, tidak berani mendekat karena kobaran api yang terus membesar. "Jasad kedua korban baru dapat dievakuasi, setelah petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran, dan berhasil memadamkan api," ujar Syaiful. 

Penyerangan ke Majapahit Setelah sempat dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit, jasad kedua korban kebakaran itu kemudian dibawa ke rumah pamannya yang tidak jauh dari lokasi kebakaran, untuk disemayamakan dan dimakamkan.

Editor : Mahesa Apriandi