Dia membuka warteg pertamanya di Jakarta Selatan dengan nama Modal Mertua (MM). Nama unik tersebut diberikan karena pria kelahiran Tegal 1973 tersebut membuka warteg pertamanya dengan modal pinjaman dari mertuanya.
Namun, perjalanannya sebagai pengusaha warteg tidak mulus. Dia sempat bangkrut dan kembali berdagang asongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak putus asa, pria yang akrab disapa Yudi ini kembali usaha warteg, dengan mengambil alih warteg milik temannya yang hampir bangkrut. Ternyata rintangan kembali menerpa, warteg tersebut terancam digusur. Namun, karena reformasi pada 1998, rencana penggusuran dibatalkan dan warteg tersebut bertahan selama 1 dekade alias 10 tahun.
Dari hasil usaha warteg tersebut, dia kemudian memilih membuka warteg sendiri yang diberi nama Warteg Kharisma Bahari. Yudi juga mendirikan kemitraan dengan nama Warteg Kharisma Bahari Group.
Editor : Mahesa Apriandi