JAKARTA, iNewsBanten - Baju adat Buton, Dolomani yang dipakai Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat upacara Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8/2022), memiliki makna dan filosofi yang dalam.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Baubau, Wa Ode Nursanti Monianse mengatakan, pakaian adat dolomani merupakan salah satu pakaian kebesaran Sultan Buton saat menghadiri upacara-upacara resmi di Kesultanan Buton.
“Pakaian adat Kesultanan Buton yang dikirim terdiri atas baju, celana, sarung, dan kopiah,” katanya, Senin (15/8/2022).
Dolomani sering dikenakan Sultan Buton ke-35 yaitu, Sultan Muhamad Ali. Baju adat Dolomani ini rupanya menyimpan makna para pendiri Kerajaan Buton. Corak dan bentuk pakaian adat Buton sangat unik dan beragam. Baju adat ini tergolong unik karena tidak ada samanya dengan pakaian adat daerah lain di Indonesia atau bahkan di dunia.
Keunikan tersebut tampak pada corak, bentuk, ragam, serta penggunaan masing-masing pakaian adat tersebut. Keragaman bentuk dan ragam pakaian adat Buton tak bisa dilepaskan dari keragaman latar belakang sosial budaya masyarakat Buton khususnya para pendiri awal kerajaan Buton yang juga mencerminkan sistem golongan sosial dalam masyarakat Buton.
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Buton, Dolomani saat upacara proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 di istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8/2022). (Foto: antara)
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Buton, Dolomani saat upacara proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 di istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8/2022). (Foto: antara)
Dijelaskan bahwa kerajaan Buton didirikan oleh sekelompok orang yang berasal dari latar belakang suku dan etnis yang berbeda. Mereka yakni Dungkusangia yang berasal dari Tiongkok-Mongol, Mia Patamiana dari Melayu, Wa Kaa Kaa dari Jawa-Mongol dan Sibatara dari Jawa
Filosofi di balik baju adat Buton Dolomani tersebut ternyata mengandung banyak unsur, di antaranya sulaman tangan bermotif bunga rongo. Bunga ini melambangkan perjalanan seorang pemimpin.
Motif tersebut disulam dari bawah ke atas yang artinya seorang pemimpin, lalu dari atas ke bawah yang menandakan kesederhanaan dan peduli akan rakyatnya.
Ada juga ornamen tumbuhan dengan buah yang manis, tapi gatal. Itu menggambarkan bahwa seorang sultan harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.
Pada kopiah yang dikenakan, ada motif bunga dan tulisan kaligrafi 'maulana' yang mana filosofinya adalah seorang pemimpin harus membawa kesejahteraan. Pemimpin juga harus amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada dirinya sendiri.
Pada sisi kanan dan kiri dilengkapi dengan sulaman ornamen 'ake' yang menggambarkan dua ekor burung yang memandang ke kiri dan kanan. Ini punya makna bahwa seorang pemimpin selalu waspada akan bahaya di sekitarnya.
Pakaian adat Buton, dolomani yang pakai Presiden Jokowi itu dijahit khusus oleh penjahit lokal yaitu campaga tailor yang ada di Kota Baubau.
Perancang sekaligus penjahit baju, Husain mengaku tidak menyangka hasil karyanya akan dipakai Presiden Jokowi.
“Waktu pengerjaan baju tersebut juga terbilang cepat. Hanya sekitar dua hari sejak di pesan oleh pihak istana,” katanya.
Editor : Mahesa Apriandi