get app
inews
Aa Read Next : Dinas Pariwisata Lebak targetkan Wisatawan ke Lebak 1 Juta 500 Orang Pengunjung

Terungkap, Stres Bisa Ganggu Kesehatan Area Kewanitaan, Ini Alasannya!

Jum'at, 06 September 2024 | 18:03 WIB
header img
Kesehatan area kewanitaan (Foto: Imbue Natural)

SERANG, iNewsBanten - Area kewanitaan merupakan bagian vital dari perempuan yang harus dijaga kebersihannya. Di luar dari menjaga kebersihan, ternyata kesehatan area kewanitaan bisa terganggu akibat stres. 

Perlu diketahui, stres merupakan kondisi yang sering didengar dan mungkin dialami. Tentu tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengatasi stres. Hal yang perlu diketahui, stres berlebih berdampak negatif pada kesehatan.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali menjelaskan, tidak dipungkiri, saat ini kita masih belum terbebas dari pandemi dan harus beradaptasi dengan berbagai perubahan. 

"Tentu hal ini sedikit banyaknya berdampak pada kesehatan psikologis, salah satunya menyebabkan stres berlebih. Meski demikian, penting disadari stres berlebih akan memengaruhi kesehatan keseluruhan, sehingga harus diatasi," ujar dr. Imran Agus Nurali, di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, Pemerintah mengingatkan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) termasuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di dalamnya agar masyarakat sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kesehatan area pribadi.

"Terlebih lagi perempuan, penting untuk menerapkan personal hygiene agar terhindar dari berbagai penyakit yang mengganggu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi," kata dr. Imran.

Head of Marketing PT Mundipharma Healthcare Indonesia, Anastasia Damayanti mengatakan, Mundipharma berkomitmen mendukung program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pemerintah, terutama untuk mengedukasi perempuan Indonesia dalam menjaga kesehatan area kewanitaan.

"Kali ini kami menyoroti fenomena stres berlebih, sebagai salah satu dampak dari gangguan mental health, yang ternyata banyak dicari di Google. Trennya bahkan naik 50 persen lebih banyak dibanding tahun 2020," ujar Anastasia.

Dia menambahkan, jarang diketahui adalah stres berlebih ternyata bisa memengaruhi fisiologis area kewanitaan. Edukasi bersama dengan berbagai pihak diharapkan mampu menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia agar menjadi lebih sehat.

Psikolog Influencer, Indah Sundari Jayanti menjelaskan, stres berlebih tidak hanya memberikan pengaruh pada emosional namun juga berdampak pada organ di dalam tubuh.

"Bagi perempuan, gangguan siklus bulanan, keputihan berlebih dan mood swing yang tidak terkendali merupakan tanda yang perlu diwaspadai akibat stres berlebih. Oleh karenanya, penting untuk mengatasi stres agar tidak berlama-lama dirasakan," kata Indah Sundari.

Dia menambahkan, berolahraga setiap pagi adalah salah satu cara mengurangi stres. Selain itu, menjaga kebersihan area kewanitaan juga penting dilakukan untuk membantu mengurangi gangguan pada area kewanitaan dan menciptakan rasa nyaman bagi perempuan sehingga dapat membantu perempuan untuk mengatasi kondisi stres.

Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Tofan Widya Utami menjelaskan, stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya higiene area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut. 

"Area kewanitaan yang tampak dari luar ini sesungguhnya adalah vulva yang justru harus dijaga kebersihannya dengan cara yang sangat sederhana, di mana dapat dibasuh dan dibersihkan dengan sabun yang digunakan pada saat mandi," kata dr. Tofan Widya Utami.

Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Tofan Widya Utami menjelaskan, stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya higiene area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut. 

Menurutnya, dikarenakan kulit yang melapisi tubuh juga terdapat mikroflora dan juga kuman patogen, maka dianjurkan menggunakan sabun antiseptik dan dilanjutkan dengan sabun yang cukup lembut (moist) agar tidak mengakibatkan kulit menjadi kering.

"Sebenarnya tubuh kita sudah memiliki natural defense yaitu dalam hal ini vagina memiliki keseimbangan (equilibrium) mikroflora normal sebagai pertahanan terhadap berbagai kondisi patogen (penyakit)," katanya.

Dia menjelaskan, segala kondisi yang mengganggu keseimbangan mikroflora normal di vagina ini akan memicu perubahan kondisi sehingga terjadi beberapa kondisi inflamasi (peradangan) ataupun infeksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan mikroflora adalah dengan memberikan nutrisi berupa prebiotik dan menjaga kebersihan area kewanitaan.

Lebih lanjut Anastasia Damayanti memaparkan, Betadine mempersembahkan rangkaian produk perawatan kesehatan kewanitaan. Rangkaian Betadine Feminine Care Daily Wash memiliki keunggulan mengandung Prebiotik yang aman digunakan sehari-hari dan dapat membantu menjaga kesehatan area kewanitaan, serta memberikan pengalaman unik melalui sensasi foamnya. 

"Khusus untuk periode menstruasi, kami menyediakan varian Betadine Feminine Hygiene yang mengandung antiseptik Povidone - Iodine 10 persen sehingga dapat memberikan perlindungan extra untuk mengatasi infeksi kuman" kata Anastasia.

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut