SERANG, iNewsBanten - Gua Grubug atau Luweng Grubug terletak di dusun Jetis Wetan, Kelurahan Pacarejo Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta,
Misteri Gua Grubug di Gunungkidul yang menjadi
saksi bisu lokasi penumpasan tertuduh antek Partai Komunis Indonesia (
PKI) menarik untuk diulas. Peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis pada masa setelah Gerakan 30 September 1965 memang menjadi sejarah sangat kelam bagi bangsa Indonesia.
Atas nama keamanan negara, ratusan ribu manusia ditumpas begitu saja di berbagai tempat, khususnya di Jawa tak terkecuali di Gunungkidul. Salah satu lokasi yang menjadi tempat eksekusi orang-orang tertuduh PKI yang menarik diulas adalah Gua Grubug, atau orang sering menyebut Luweng Grubug.
Namun, siapa sangka bahwa tempat yang secara geografis sangat indah itu dulunya adalah lokasi pembantaian mengerikan ratusan atau ribuan orang yang tidak bisa Namun dipastikan jumlahnya. Konon, orang-orang terkait gerakan komunis dilempar ke dalam lubang raksasa yang berkedalaman hampir 100 meter tersebut.
Meski terjadi puluhan tahun silam, misteri dan cerita pembantaian pengikut PKI masih sangat lekat di ingatan warga setempat.
Misteri Gua Grubug
Dikutip iNews.id dari Okezone, Jumat (30/9/2022), seorang warga setempat bernama Santoso memberikan kesaksiannya terkait gua berdarah tersebut. Ia menuturkan bahwa dulu para tertuduh anggota PKI di bawa ke sana menggunakan truk-truk sebelum dieksekusi.
Orang-orang yang entah dari mana saja asalnya itu dirantai dan digiring berjalan berjajar menuju liang raksasa tersebut.
"Dulu para anggota PKI dibawa pakai truk dan parkir di perempatan jalan dan berjajar. Kemudian mereka dirantai dan diminta berjalan menuju Luweng Grubug," tutur Santoso warga Kwangen Lor , Pacarejo Semanu kepada MNC Portal Indonesia.
Tidak diketahui secara pasti berapa orang yang pernah ditumpas di sana. Setelah peristiwa G30S hingga tahun 1969, sejarah mencatat bahwa pemberantasan atau pembersihan antek PKI terus dilakukan di seluruh penjuru Indonesia.
Di Gua Grubug, tulang belulang manusia yang pernah dibuang ke sana sudah dibersihkan oleh pemerintah pada tahun 1982-an silam. Namun, warga sekitar sampai saat ini masih sering merasa mendengar suara jeritan hingga bau anyir di area gua.
"Ini tadi ada asap kan keluar dan bau anyir," lanjut Santoso.
Untuk mendekati luweng ini, ada salah satu jalur yang sering dilalui para petani pada musim kemarau. Namun, saat musim penghujan jalur sempit itu tidak tampak lantaran tertutup tanaman.
Suara gemuruh air semakin deras terdengar ketika mendekati gua. Pasalnya, ada aliran sungai bawah tanah yang cukup besar di dalamnya. Tampak, luweng besar atau disebut sinkhole menganga dengan rimbun tanaman disekitarnya yang menjulang.
Pembantaian tertuduh dan terduga kroni-kroni PKI di Gua Grubug saat itu selalu dilakukan ketika malam hari. Eksekutornya adalah para anggota tentara berseragam dan bersenjata lengkap.
Satu ketika, pernah juga eksekusi dilakukan hingga pagi hari karena saking banyaknya orang yang dibantai. Hal tersebut membuat warga sekitar kala itu takut untuk kelur rumah untuk bertani atau ke pasar. Mereka tidak bisa beraktivitas sebelum aksi eksekusi masal itu selesai.
Hingga saat ini, tidak ada data resmi berapa korban yang dihabisi secara masal di Gua Grubug. Namun, warga sekitar meyakini bahwa jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Pasalnya, pembantaian selama beberapa tahun itu dilakukan hampir setiap malam.
Itulah sekilas ulasan mengenai misteri Gua Grubug di Gunungkidul. Lepas dari itu, Gua Grubug kini menjadi destinasi wisata alam eksotis yang sering dijadikan sebagai lokasi susur gua oleh para pencinta alam. Pesona utama gua ini adalah keindahan cahaya matahari yang menembus secara vertikal masuk ke dalam. Fenomena ini sering dijuluki sebagai 'cahaya surga'.
Editor : Mahesa Apriandi