JAKARTA, iNewsBanten - Dalam ajaran Islam, manusia yang telah meninggal tidak membawa bekal apa-apa kecuali amal ibadah. Namun, ada tiga amalan yang pahalnya tidak akan terputus. Apa saja contoh amalan jariyah yang pahalanyaakan terus mengalir?
Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Unwahas, Mahlail Syakur dilansir dari aswajacenter.unwahas menjelaskan, ada tiga amalan yang pahalanya tidak terputus dan masih dapat diterima oleh seseorang yang sudah meninggal. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة
Artinya: Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at, dan anak shaleh yang mau mendo’akannya). (HR Imam Muslim).
Hadits serupa juga diriwayatkan Imam Bukhari dengan redaksi sebagai berikut:
إِذَا مَاتَ العبدُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُه إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ – رواه البخاريّ في الأدب المفرد
Artinya: Jika seseorang meninggal dunia, maka (pahala) amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at, atau anak shaleh yang mau mendo’akannya).
Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan, semua amal manusia pasti terputus manakala ia meninggal dunia. Sedangkan tiga hal yang disebutkan dalam hadits tersebut akan tetap mengalir pahalanya karena pelakunya adalah penyebab terjadinya ketiga hal itu.
Ketiga amalan itu masih dirasakan oleh orang-orang yang hidup setelahnya. Dari hadits di atas disebutkan ada tiga amalan yang tidak akan putus setelah seseorang meninggal dunia yaitu, sedekah jariyah yang bermanfaat, ilmu yang diajarkan dan doa anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.
Contoh Amalan Jariyah yang Pahalanya Akan Terus Mengalir
1. Sedekah jariyah
Contoh amalan jariyah yang pahalanya akan terus mengalir pertama yakni sedekah jariyah.
Sedekah ini merupakan sesuatu yang diberikan dalam bentuk apa pun yang memberi manfaat yang panjang tiada putus bagi orang lain. Contohnya adalah wakaf tanah, biaya (infaq) pembangunan masjid, wakaf buku untuk perpustakaan, pembangunan lembaga pendidikan, menggali sumur untuk umum, mencetak buku yang bermanfa’at bagi orang banyak, dan lain-lain.
Inti dari sekedah ini adalah niat yang tulus serta ikhlas, bukan karena mengharap pujian (riya") dari pihak lain dan bukan untuk kebanggaan dari pandangan manusia belaka.
Mengapa Allah dan Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bersedekah? Sebab, di dalam sedekah itu tertanam berlipat-lipat pahala. Allah memberikan ganjaran dan menyayangi umatnya yang peduli terhadap sesama.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah peinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al hadid: 18).
2. Ilmu yang Bermanfaat
Contoh amalan jariyah yang pahalanya akan terus mengalir berikutnya yakni ilmu yang bermanfaat.
Ilmu ibarat lampu yang bersinar. Kalau mempunyai ilmu, Allah akan mengangkat derajat seseorang. Karena itu, sungguh beruntung orang yang memiliki ilmu dan mengajarkannya.
Contoh ilmu yang bermanfaat bisa berupa usaha menunjukkan seseorang ke jalan yang baik seperti beribadah, menuntut ilmu, menciantai Al Quran, mencintai Rasul, dan sebagainya. Dalam konteks ini sabda Nabi riwayat Imam Muslim yang bersumber dari Sayyiduna Abu Hurairah ra. berikut ini patut disimak:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا – رواه مسلم
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun". (HR Muslim).
3. Doa Anak Saleh
Contoh amalan jariyah yang pahalanya akan terus mengalir ketiga yakni doa anak saleh.
Sudah menjadi kewajiban bagi tiap anak manusia untuk mendoakan kedua orang tua yakni ibu dan bapaknya sebagai bukti kecintaan kepada mereka yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan.
Mendoakan kedua orang tua tak hanya saat mereka sudah meninggal, namun juga kala mereka masih hidup agar diberikan keselamatan dan keberkahan dalam hidupnya.
Contoh doa anak salah yakni:
Adapun cara mendo’akan orangtua adalah memohonkan ampunan minimal setiap usai shalat lima waktu dengan teks sebagai berikut:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya: Ya Allah, Tuhanku! Sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka mendidikku di masa kecil.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa contoh amalan jariyah yang pahalanya akan terus mengalir sebenarnya mudah dilakukan. Karena itu, penting untuk menanamkan niat yang tulus dalam beramal jariyah agar dapat memetik hasil di akhirat kelak.
Wallahu A'lam.
Editor : Mahesa Apriandi