SERANG, iNewsBanten - Minimnya modal membuat Ordinal hanya bermodalkan nekat, kerja keras, dan kepercayaan dirinya yang tinggi.
Kisah pengusaha bumbu bernama Ordinal ini sangat inspiratif. Pasalnya dengan kerja keras, dia kini memiliki rumah mewah, beberapa mobil hingga rumah kontrakan.
"Awal dagang enggak ada modal, modal nekat doang. Lapak dagang di parkiran," kata dia, dikutip dari YouTube FK12 dengan judul Pantesan Cepat Kaya!!! Cuma Usaha Beginian Asetnya Miliaran, yang tayang pada 2020 lalu.
Seiring berjalannya waktu, usahanya makin berkembang hingga dia bisa menyewa tempat dan memiliki toko sendiri untuk berjualan. Toko bumbu giling dan rempah miliknya diberi nama Karya Minang, yang berlokasi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Toko tersebut buka dari pukul 03.00 hingga 20.00 WIB. Adapun jumlah karyawan ada 4 orang, 3 laki-laki dan 1 perempuan. Meski memiliki karyawan, namun Ordinal masih ikut bekerja membantu menggiling bumbu dan rempah.
Dengan kerja kerasnya tersebut, dia berhasil membeli beberapa aset, seperti rumah, beberapa kendaraan hingga kontrakan. Bahkan, rumahnya yang bak istana bernilai miliaran rupiah.
"Rumah, lahannya saya beli Rp1 miliar, (mahal) karena dekat jalan raya. Itu dari uang bumbu karena usaha kita cuma dari bumbu. Kontrakan ada juga dari bumbu juga, mobil juga dari bumbu," tuturnya.
Dia mengungkapkan, rahasianya bisa mencapai kesuksesan meski hanya lulusan SMP adalah dengan kerja keras dan ikhlas. Selain itu, berdoa dan sedekah.
"Intinya bekerja dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan tidak main-main. Kalau punya rezeki ditabung, jangan hura-hura. Berdoa jangan lupa. Karena saya muslim, saya sedekah, salat (wajib), salat dhuha," ujarnya.
Ordinal yang hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengatakan, dia memulai bisnisnya dengan berjualan bumbu giling dan rempah. Awalnya dia hanya berjualan di gerobak karena memang belum memiliki modal untuk menyewa tempat.
Sumber: https://www.inews.id/finance/bisnis/kisah-lulusan-smp-sukses-jualan-bumbu-kini-punya-rumah-mewah-hingga-kontrakan
Editor : Mahesa Apriandi