Ia menjelaskan, sebetulnya miris dengan Kabupaten Lebak ini, dengan melimpah ruahnya segala potensi mulai dari pariwisata, budaya dan yang lainnya, tetapi masih saja belum dapat mengoptimalkan dengan baik. Reformasi dan birokrasinya juga menjadi permasalahan yang serius dan perlu di soroti.
“Kemarin saya pernah menyuarakan perihal permasalahan yang terjadi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak yang telah salah dalam memberikan obat terhadap pasukan balita yang berumur 5 bulan di Puskesmas Rangkasbitung. Jelas ini sangat fatal, kita sudah coba komunikasi dengan Kadis Dinkes Lebak akan tetapi tidak di respon, kita juga sudah mengadukan persoalan ini kepada BKPSDM, Polres Lebak dan pihak terkait lainya, akan tetapi sampai saat ini tidak pernah ada langkah tegas terkait persoalan tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, kami menduga adanya main mata didalam persoalan ini supaya bungkam dan tidak ditindaklanjuti. Ini kan bentuk dari carut marut nya reformasi birokrasi yang ada di Lebak, salah satu penyebab nya Dinasti yang hari ini masih mengakar.
“Sehingga kekuasan hanya dihandle oleh salah satu keluarga. Padahal Hak memilih dan dipilih adalah hak progratif individu, barangkali masih banyak putra daerah Lebak yang mampu menangani persoalan yang ada di Kabupaten Lebak,” ucapnya.
Editor : Mahesa Apriandi