JAKARTA, iNewsBanten - Roda kehidupan terus berputar, Jalan kesuksesan seseorang kadang muncul dari hal tak terduga. Seperti cerita pengusaha bernama Fatimah Azzahra, yang bisnisnya berawal dari sakit yang dideritanya.
Pemilik PT Batrisyia Herbal Indonesia itu mengaku sempat menghadapi masa-masa sulit saat masa remaja, mulai di-bully, kekurangan uang hingga terpaksa makan ikan dari seekor kucing. Namun, kegigihannya menghadapi segala ujian akhirnya berbuah kesuksesan.
Fatimah bercerita, kehidupannya saat SD hingga SMA dipenuhi dengan kesulitan. Pasalnya, setelah ayahnya meninggal dunia, dia bersama lima saudaranya yang masih kecil-kecil harus hidup prihatin, dengan seorang ibu yang bekerja sebagai guru ngaji.
Sebagai anak yatim, perempuan kelahiran Citeras, Rangkasbitung, Lebak 40 tahun lalu ini akhirnya melanjutkan pendidikan di pesantren untuk anak yatim piatu dan duafa di Lampung. Hidup jauh dari keluarganya membuat dia mengalami banyak kesulitan dan bullying.
Dia pernah dikatai gembel atau dijauhi karena pakaiannya yang bladus atau kotor oleh temannya. Dia juga pernah makan ikan dari kucing karena kehabisan uang
"Saat SMP di pondok, beras habis, ikan habis, jadi saya puasa beberapa hari. Di hari ketiga, perut sudah enggak kuat, perih, dan lagi banyak hapalan Alquran. Habis salat Magrib, saya minum air putih mentah dari keran. Saya minta kepada Allah untuk (ada makanan untuk) buka puasa. Setelah itu, datang kucing bawa ikan. Begitu lihat saya kaget, copot ikannya masih utuh. Langsung saya bakar, saya makan," kata dia, dikutip dari YouTube Cerita Untungs.
Meski mengalami kesulitan, namun Fatimah tak pernah bercerita ke ibunda tercinta. Dia menjalani dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Pasalnya, menurut dia, sang ibu sudah memiliki banyak beban dengan membesarkan enam orang anak seorang diri.
Fatimah pun berhasil melewati masa-masa sedihnya saat sekolah. Setelah lulus, dia sempat bekerja di PT Matel Indonesia. Namun kemudian dia berhenti karena ingin berbisnis. Saat itulah dia tidak memiliki tempat tinggal tetap, harus pindah dari masjid ke masjid atau tidur di kardus.
"Itu ketika keluar PT Matel karena berpikir kalau jadi karyawan akan susah capai kesuksasan secara finansial. Uang habis, berbulan-bulan dari masjid ke masjid, atau (tidur) di kardus," ujarnya.
Setelah itu, dia sempat bekerja di warung internet (warnet) dan hidup dengan seorang pemulung, yang memberinya makan dan tempat tinggal. Kemudian dia menikah di usia 21 tahun.
Selama menikah, dia pun bekerja keras dan memiliki lembaga kursus. Bahkan lembaga kursusnya pernah menjadi yang terbesar di Rangkas. Dia kemudian kuliah di dua kampus dan membiayai adik-adiknya melanjutkan pendidikan.
"Saat itu saya single parent dan mulai Batrisyia dari nama anak saya," ucapnya.
Dia menjelaskan, awalnya memulai bisnis herbal karena dia mengalami sakit rahim. Dalam kondisi ini, dia tidak ada dana untuk berobat. Tak mau tinggal diam dan berlarut dalam keadaan, perempuan itu pun berpikir keras, apa yang bisa dilakukan olehnya.
Fatimah lantas mencari tahu hal-hal terkait obat herbal. Dia mencari informasi di internet. Dengan informasi yang didapatkan, dia pun mencoba obat herbal tersebut. Pada akhirnya, dia tertarik dengan obat-obatan herbal karena manfaatnya yang luar biasa.
"Awalnya belajar herbal untuk nyembuhin diri. Belajar otodidak lewat internet dan pilih jurnal yang paling valid," ucapnya.
Dia pun berbagi tentang manfaat obat herbal tersebut di blognya. Namun banyak yang tertarik dan order kepadanya. Dari situlah bisnisnya dimulai. Adapun produk pertama yang dijual adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Produknya laku keras, tanpa mengeluarkan modal.
Seiring waktu, produknya makin diminati dan jumlah reseller-nya di sejumlah kota. Hal ini membuat omzetnya terus meningkat.
"Batrisyia lahir 2012, launching buku buku Omzet Miliar Tanpa Modal di 2016 tapi belum punya pabrik, tapi omzet sudah Rp1 miliar. Itu baru punya rumah, mobil. Pada 2019 usaha saya lagi kenceng-kencengnya sampai terbeli pabrik," tuturnya.
Saat diwawancara oleh salah satu stasiun televisi swasta pada tahun lalu, dia mengungkapkan, omzetnya sebelum pandemi Covid-19 sudah mencapai Rp25 miliar sebulan.
Kini, produk yang dijual bukan hanya produk kesehatan herbal tapi juga kecantikan dari bahan herbal. Dia juga sukses menggaet deretan artis papan atas sebagai brand ambassador seperti Olla Ramlan, Oki Setiana Dewi, Meisya Siregar dan Fairuz A Rafiq. Selain jadi pengusaha, Fatiman juga aktif sebagai motivator dan inspirator sekaligus penulis.
Artikel ini pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi