SERANG, iNewsBanten - Dua hari terakhir, santer isu akan dilakukan pengukuhan, mutasi/rotasi dan promosi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Bahkan sudah muncul jumlah yang akan dilantik, yakni 487 pejabat.
Namun setelah diungkap oleh Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada, situasi berubah. Pelantikan sedianya dilakukan hari Senin (3/4/2023) jam 13.00 Wib, tapi acara itu ditiadakan.
Sejumlah awak media pun menunggu sampai sore, acara itu tak kunjung dilaksanakan. Kabar terakhir, prosesi itu akan dilakukan Selasa atau Rabu.
Menurut Uday, proses mutasi, rotasi dan promosi dalam kerangka reformasi birokrasi seharusnya dimulai dari usulan melalui pembahasan oleh Tim Penilai Kinerja yang diketahui Sekda, tapi mekanisme ini nyata tidak dilakukan."Seorang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pun bungkam" tukasnya.
Masih menurut Koordinator Presidium Koalisi Masyarakat Sipil Banten (KMSB) ini, pertimbangan utama mutasi rotasi dan promosi, adalah menempatkan seseorang pada tempatnya, "sejatinya adalah atas dasar penilaian kinerja, bukan karena faktor like atau dislike", tutur Uday.
Disisi lain beredar dokumen berupa foto yang diduga Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro. Kegiatan itu ditengarai tanggal 17 Oktober 2022, saat Sekjen Kemendagri membawa warga komplek perumahannya makan siang dan liburan ke Anyer. Dalam foto itu, nampak dihadiri oleh Pj Gubernur Al Muktabar.
"Bagi saya, ini soal etika moral, soal asas kepatutan dan kepantasan. Dari dokumen ini menunjukkan adanya indikasi conflict of interest." kata Uday tegas.
"Karena itu patut diduga ada campur tangan Sekjen Kemendagri untuk memuluskan rencana mutasi eselon lll dan IV, setelah ada pendekatan khusus oleh Pj. Gub Banten." lanjut Uday.
"Apalagi hal ini dilakukan saat DPRD Banten sedang melakukan kajian atas tiga nama calon Penjabat Gubernur Banten berikutnya yang akan diusulkan pada Kamis 6 April 2023 mendatang." pungkas Uday.
Editor : Mahesa Apriandi