get app
inews
Aa Text
Read Next : Junjung Tinggi Sportifitas, Karang Taruna Gerem Gelar Open Turnamen Voly Ball Tunas Mekar Cup II

Paul Kristiyono, Soroti Hasil Survei Setara Intitute yang Tidak berdasar Fakta di Lapangan

Minggu, 09 April 2023 | 19:54 WIB
header img
Paul Kristiyono pendeta gereja Baptis Indonesia citangkil, Soroti Hasil Survei Setara Intitute yang Tidak berdasar (foto istimewa)

CILEGON, iNewsBanten - Perlu kita ketahui bersama bahwa kita adalah umat beragama, ada berbagai macam agama dari seluruh dunia begitu pula dengan Indonesia. Negara Indonesia kita tercinta banyak sekali penganut agama yang berbeda-beda tersebar di seluruh pulau, mulai dari Sabang hingga Merauke,Minggu (09/04/2023). 

Dengan adanya perbedaan agama kita bisa memahami bahwa kita harus saling menjaga satu sama lain, saling menghormati agama lain baik secara kehidupan maupun secara ibadah, saling membantu dan juga tolong-menolong antar sesama umat beragama. Setiap agama memiliki tujuan yang baik dan membawa ke jalan yang benar bagi seluruh umatnya, tidak ada agama yang bertujuan untuk menyesatkan umatnya, begitu juga dengan rumah doa pimpinan Pendeta Paul Kristiyono yang bertempat di Link Tegal Cabe Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. 

Ketika Kami Team iNews Banten menyambangi di kediamannya di link tegalcabe untuk dimintai pendapat soal Survey Setara Institute dan toleransi di kota cilegon.

Beliau menyambut kami dengan hangat dan ternyata sangat santun, humble dan mudah bergaul. Beliau bercerita, "Tahun 2014 saya mulai pelayanan di kota Cilegon, waktu itu memang kita sering mengalami Rintangan-rintangan seperti penolakan dari masyarakat Cilegon, tetapi sejak tahun 2018 sampai sekarang ini masyarakat Kota Cilegon khususnya Lingkungan Citangkil sudah mulai menerima kegiatan dan keberadaan kami yaitu Rumah Doa Cilegon, Gereja Baptis Indonesia," Ucap Pdt.Paul Kristiyono SE.MTh.

"Walaupaun di awal awal kegiatan ibadah kami mengalami pengamanan dari Polisi dan Tentara yang sangatlah berlebihan sampai beberapa ring dalam pengamanan ketika kita ibadah, tapi itulah proses kita. Saya selalu bersikap lemah lembut kepada masyarakat, selalu bersilaturahmi dengan tokoh agama yang ada dan selalu melalui proses proses yang disyaratkan untuk memenuhi semua prosedur keamanan. Puji Sukur, Tuhan memberkati hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun akhirnya keamanan dari Polres Cilegon, Kodim Cilegon yang menunjukkan negara hadir, mendukung dan mensuport kegiatan kami dalam beribadah."ujar Pimpinan Umat kristiyani protestan tersebut. 

Ketika kami minta pendapat beliau sebagai seorang Warga Masyarakat kota cilegon sekaligus Pemimpin umat kristiani Protestan di kota Cilegon. Dengan hasil survey SETARA INSTITUTE yang menyebutkan bahwasannya Kota Cilegon adalah kota nomor 1 di Indonesia sebagai Kota Paling Intoleransi, beliau menjawab.

"Karena saya sendiri yang mengalami toleransi di Kota Cilegon ini sangat luar biasa.

 

Banyak kegiatan-kegiatan seperti perayaan natal, paskah kita malah bersama saling kasih-mengasihi seperti berbagi makanan, saya bantu masyarakat dalam hal ilmu di balai latihan kerja yang saya buat sendiri begitupun ketika umat muslim merayakan hari besar seperti idul adha saya pun dapat kok daging dari umat muslim, jadi saya bingung dimana letak tidak Toleransinya yang di survey oleh SETARA INSTITUTE.

Lebih lanjut lagi Paul menambahkan, ketika kita hidup berdampingan dengan masyarakat dengan saling memahami dalam kasih, walaupun di kota Cilegon banyak pondok pesantren, khususnya Lingkungan Citangkil ini ada dua pondok pesantren besar yaitu Al Furqon dan Al-Khairiyah sampai saat ini kami selalu di terima dengan baik serta tidak ada larangan apapun tentang keagamaan, atau ibadah di kota Cilegon.

"Karena kemarin sempat rame dari lembaga survei Setara mengatakan bahwa Kota Cilegon itu intoleran, dan saya tegaskan itu sama sekali tidak benar, karena kami dari komunitas Gereja Baptis Indonesia, Kristen Protestan yang ada di Kota Cilegon dari tahun 2018 sampai hari ini kita Aman-aman saja dalam melakukan ibadah doa keagamaan, kalo memang benar lembaga itu terpercaya kok saya tidak di survey ini kan aneh," Tutupnya. 

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut