SERANG, iNewsBanten - Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas mengimbau secara tegas kepada jemaah haji Indonesia untuk membawa barang ke Tanah Suci seperlunya. Yakni, hal-hal yang memang dibutuhkan selama beribadah haji.
Hal ini disampaikan Menag Yaqut saat melepas keberangkatan 388 jemaah kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/5/2023) dini hari. "Meski ini sudah masuk tahun politik, tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi, apalagi dibawa untuk foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2023).
Selain itu, Menag juga mengingatkan jemaah mengenai larangan membawa segala bentuk jimat. Sebab, hal itu bisa terkena pasal syirik di Arab Saudi, dan hukumannya berat.
"Saya berharap jemaah dapat bijak menggunakan sosial media selama di Saudi. Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja," katanya.
Pada kesempatan itu, Menag Yaqut bersama Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi langsung menyapa jemaah di ruang tunggu keberangkatan dan meninjau ruang fast track.
"Tahun depan kita usahakan fast track tidak hanya di sini melainkan di beberapa tempat, terutama di provinsi yang jemaahnya banyak. Kami mohon doa Bapak/Ibu semua," kata Menag Yaqut.
Menurut Menag, jemaah tahun ini merupakan orang-orang yang terpilih berangkat ke Baitullah, menunaikan Rukun Islam kelima, yaitu beribadah haji. Menurut Menag, ibadah haji memerlukan fisik yang prima. Karenanya, jemaah haji harus selalu memperhatikan aspek kesehatan selama di perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali lagi ke Tanah Air.
Jangan terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunah, terlebih bila merasa kesehatannya tidak memadai," kata Menag saat melepas jemaah dari dalam pesawat Garuda Indonesia yang akan bertolak ke Madinah, Arab Saudi. Kondisi di Arab Saudi, lanjut Menag, berbeda dengan di Indonesia. Di sana, cuacanya jauh lebih panas, sehingga seluruh jemaah harus dapat menyesuaikan diri. Pemerintah telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.
Editor : Mahesa Apriandi