Dalam Rangka Memperingati Harlah Pancasila BEM FKIP Untirta Gelar Diskusi Publik

SERANG, iNewsBanten - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ( Untirta ) menggelar acara diskusi publik bertemakan "Relevansi Nilai Pancasila Pada Era Society 5.0" dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni di Kampus C FKIP Untirta. Kamis, (1/6/2023).

Acara yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi pada pukul 20.00 WIB berjalan dengan lancar.

Baca Juga

Pejabat Publik Banten Diprotes Mahasiswa Dalam Forum Dialog Publik FISIP Untirta

Kepala Departemen Pengembangan Mahasiswa BEM FKIP Untirta Guslan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk pencerdasan atau sharing pengetahuan.

"Ya mengingat momentum harlah pancasila juga yang ditetapkan di tanggal 1 juni oleh pa jokowi juga tentunya saya rasa perlu dikaji di instansi kampus karena kita harus dapat mengetahui apa latar belakang, nilai, serta tujuan dari hari lahirnya pancasila tersebut. terlepas dari pro kontra yang terjadi dalam proses diskusi nya," Ujar Guslan.

Deva selaku pemantik menyebutkan bahwa diskusi ini adalah wadah yang sehat dan akademis untuk membahas mengenai dasar negara.

"Diskusi ini menjadi wadah yang sehat dan akademis untuk membahas mengenai dasar negara kita sendiri, karena Pancasila sendiri dinilai kering akan diskursus falsafati, dan juga pencerdasan yang dipelajari semasa duduk di bangku sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi bersifat duplikatif-repetitif paling hanya berkutat seputar historis dan nilai, nah diskusi kali ini sedikit membedah mengenai hal fundamen Pancasila dan relevansi nya menghadapi era modern atau society 5.0," Ungkap Deva.

Deva berharap diskusi ini bisa memberikan semangat anak muda untuk terus mengkaji dan menambah wawasan.

"Semoga diskusi ini memberi semangat dan pencerdasan terutama pada anak muda agar tetap aware dengan negaranya terlebih dengan Pancasila yang dipandang sebagai dasar negara. Bisa dibilang diskusi berjalan lancar karena banyak audiens yang terpantik untuk berdiskusi, jadi ga cuma dengerin doang," Tutup Deva.

Editor : Mahesa Apriandi