Sementara, kaum elite Belanda menontonnya sambil tertawa. Sebagai hiburan untuk masyarakat, Belanda memberikan banyak hadiah.
Namun, hadiah tersebut tidak bisa didapatkan dengan cuma-cuma. Masyarakat harus berlomba menaiki batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak hingga licin. Masyarakat yang ingin mendapatkan hadiah harus rela bersusah payah memanjat pohon pinang yang tinggi dan licin.
Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Mereka yang kontra beranggapan ini melukai nilai-nilai kehidupan masyarakat. Yang satu berjuang meraih hadiah di atas pohon pinang, yang satu tertawa melihatnya.
Di sisi lain lomba panjat pinang juga mampu memperkuat rasa saling gotong-royong antarmasyarakat. Saling membantu dan pantang menyerah.
Tradisi ini, yang sekarang dikenal sebagai permainan seru dan menghibur memiliki latar belakang yang lebih dalam daripada yang tampak pada permukaan. Pohon pinang yang menjadi pusat dari permainan ini memiliki makna simbolis yang dalam dalam budaya Indonesia. Pada zaman dahulu, pohon pinang dianggap suci dalam beberapa budaya lokal dan digunakan dalam berbagai ritual keagamaan serta adat istiadat.
Editor : Mahesa Apriandi