RANGKASBITUNG, iNewsBanten - Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang membuka lowongan kerja bagi siswa dan siswi untuk bergabung menjadi bagian di Kereta Api Cepat. Rekrutmen dibuka mulai dari lulusan SLTA.
"Kehadiran KA cepat membuka banyak peluang untuk masyarakat termasuk tersedianya lapangan pekerjaan. Tentu saja diharapkan dari proses rekrutmen ini akan terpilih putra putri daerah terbaik untuk membantu terciptanya layanan KA cepat yang optimal," kata GM Corporate Secretary Eva Chairunisa.
Saat ini terdapat lima posisi yang dibuka, antara lain adalah Manager Information System Integration, Officer Training and Certification, Officer Corporate Planning and Strategy, EMU Washing Machine Operator, dan Analis Laboratorium.
Eva juga menyampaikan mengenai proses rekrutmen yang merupakan bagian untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal.
Nantinya para SDM Indonesia akan mendapatkan transfer ilmu terkait operasi dan perawatan sarana, sehingga secara bertahap akan menggantikan seluruh pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli KA cepat asal Tiongkok.
"Para tenaga kerja lokal ini akan mendapatkan pelatihan dari tenaga ahli dan alih pengetahuan. Tentu saja tujuan akhirnya agar kegiatan operasi dan perawatan KA cepat bisa dilakukan secara mandiri oleh SDM Indonesia," ujarnya.
Beberapa kriteria yang diperlukan, untuk posisi Manager Information System Integrasi dibutuhkan lulusan sarjana dan sederajat, diutamakan lulusan pendidikan di bidang IT dengan usia maksimal 35 tahun.
Adapun juga posisi Officer Training and Certification dibutuhkan lulusan-lulusan sarjana dengan usia maksimal 27 tahun.
Untuk posisi officer corporate planning and certification, dibutuhkan pelamar dengan lulusan minimal pendidikan D3 dengan Jurusan Kearsipan atau Ilmu Perpustakaan.
Sedangkan untuk petugas EMU Washing Machine Operator dibutuhkan lulusan SMA/SMK Sederajat Jurusan Teknik Mesin atau Teknik Elektro dengan usia maksimal 25 tahun.
Untuk posisi Analis Laboratorium, syarat pendidikan minimal adalah D3 Analis Kimia dan Sederajat dengan usia maksimal 25 tahun.
Editor : Mahesa Apriandi