Awal Maulid Nabi 1445 H, Warga Bendungan Kota Cilegon Gelar Tradisi Lantunan Dzikir dan Panjang
Masyarakat Cilegon dalam perayaan maulid mengundang para pedzikir dari kampung atau lingkungan lain untuk melantunkan dzikir dari pagi hingga menjelang waktu Dzuhur. Kelompok pedzikir yang diundang terdiri dari puluhan hingga ratusan orang.
Sebelumnya masyarakat juga secara swadaya menyiapkan beraneka ragam makanan tradisional khas Cilegon, seperti nasi diberi telur dan berhias bunga, bekakak ayam, bandeng, rabeg, gembleng, bugis dan lain sebagainya. Ada juga panjang maulid berupa ragam bentuk hiasan miniatur seperti masjid, perahu, rumah, bentuk hewan dan sebagainya, yang kemudian dibawa menuju ke masjid untuk diberikan kepada para pedzikir.
Puncak kemeriahan pada tradisi panjang maulid ini ketika panjang maulid yang sudah dibuat warga beberapa hari sebelumnya, dan bacakan do'a kemudian diiring untuk diantarkan kepada pedzikir.
"Alhamdulillah di awal bulan maulid ini kami masyarakat Link. Munjul merayakan hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW yang lahir pada tahun gajah atau 12 Rabi'aul Awal. Ini merupakan tradisi yang sudah turun menurun di masyarakat Cilegon, yang dalam hal ini Link Munjul Alhamdulillah antusias untuk terus menjaga tradisi menyambut dengan gembira lahirnya junjungan Nabi Besar Muhammad Salallahu' Alaihi Wasallam," katanya.
Editor : Mahesa Apriandi