BANTEN, iNews Banten - Devin Haney dikenal sebagai petinju muda religius dengan kehidupan teratur yang mengantarkannya menjadi petinju dengan segudang prestasi sedari usia belia. Devin Haney, superstar tinju dunia melukis tubuhnya dengan tato lafaz Alloh dalam huruf arab.
Petinju top dunia kini banyak melukis tubuhnya dengan tato. Simak seperti Gervonta Tank Davis, Shakur Stevenson, Saul Canelo Alvarez dan tak ketinggalan juga Devin Haney.
Devin Henay disebut-sebut sebagai kandidat terkuat menjadi petinju besar dan legendaris meneruskan prestasi Floyd Mayweather Junior.
Prestasi Devin Haney memang begitu berkilau. Di usia 20 tahun 9 bulan, Devin Haney sudah menjadi juara dunia kelas Ringan WBC dengan mengalahkan TKO lawannya Zaur Abdulaev di ronde 4.
Di usia kurang dari 24 tahun, Devin Haney lalu menjadi juara sejati kelas Ringan dengan merebut semua sabuk di kelas Ringan yaitu WBC, WBA, IBF, WBO dan The Ring dengan mengalahkan George Kambosos Jr.
Berikutnya di usia 25 tahun, Devin Haney menjadi juara dunia tinju di 2 kelas yang berbeda setelah merebut sabuk Ringan Super WBC dari tangan Regis Prograis.
Salah satu hal yang membuat prestasi Devin Haney moncer di usia muda adalah kehidupannya yang teratur. Meski bergelimang dollar dan hidup di negara bebas seperti Amerika Serikat, Devin Haney memiliki kehidupan yang baik.
Tuntunan agama membuat Devin Haney tak neko-neko menjalani kehidupannya. Itu salah satu yang membuat Devin Haney bisa menjalani latihan tinju yang berat secara teratur tanpa banyak terganggu masalah hukum seperti kerap dialami sejumlah petinju.
Liam Paro Menyapu Bersih Montana Love
Religusnya Devin Haney terlihat seusai dia berlaga dalam tinju dunia. Ia selalu menyebut nama Alloh dan kemudian mengucapkan takbir.
Devin Haney juga beberapa kali terlihat tengah menjalankan ibadah Salat di Masjid bersama ayah sekaligus pelatihnya Bill Haney.
Kehidupan religius memang kerap membuahkan prestasi gemilang. Selain Devin Haney, Bernard Hopkins juga tercatat memiliki prestasi berkilau di ring tinju. Bernard Hopkins menjadi juara dunia tinju tertua di usia 49 tahun berkat perilaku religius yang mengantarkannya meraih prestasi gemilang.
Editor : Mahesa Apriandi