JAKARTA, iNewsBanten - Dalam ajaran Islam, memandikan jenazah perempuan hanya diperbolehkan dilakukan oleh perempuan dari keluarga atau petugas perempuan yang ditunjuk juga. Pun begitu sebaliknya jasad pria dimandikan juga oleh petugas atau kerabat yang sejenis.
Hal ini merupakan ajaran mulia dalam Islam yang mutlak harus dilakukan dan jangan dilanggar.
Namun, pernah terjadi suatu pelanggaran aturan yang mulia tersebut di Arab Saudi yang mengakibatkan kejadian yang mengejutkan. Inilah kisahnya.
Ada keyakinan bahwa melanggar wasiat orang yang telah meninggal adalah dosa berat karena bisa menyakiti almarhum setelah kematiannya. Namun, melihat jenazah menangis karena wasiatnya dilanggar merupakan kejadian yang jarang terjadi.
Kejadian mengejutkan ini diungkapkan oleh seorang staf di kamar mayat sebuah rumah sakit di Arab Saudi, Taghreed Bukhari. Bukhari telah melakukan pekerjaan memandikan jenazah selama 22 tahun, dan selama periode tersebut, dia mengakui adanya akhir hidup baik dan buruk bagi seseorang.
Dia juga pernah mencium bau harum yang dipancarkan oleh jasad orang-orang saleh setelah kematian mereka.
Dalam wawancara dengan MBC in a Week, Bukhari mengungkapkan dengan rinci pengalamannya saat memandikan tubuh seorang gadis.
Bukhari diberi tugas untuk memandikan seorang gadis berusia dua puluh tahun yang meninggal saat dirawat di rumah sakit.
Gadis tersebut meninggal ketika ibunya sebentar meninggalkannya untuk mengambil beberapa pakaian, sehingga ayahnya segera melakukan prosedur pemulasaran jenazah.
"Saya menerima jasad gadis itu dan bertanya kepada ayahnya apakah dia memiliki teman," ujar Bukhari seperti yang dilaporkan oleh Gulf Today. Namun, ayahnya meminta Bukhari segera memulai ritual pemulasaran agar jenazah dapat disholatkan pada malam hari.
Bukhari mencoba memindahkan jasad gadis itu dan melepaskan pakaiannya untuk dimandikan, namun dia tidak dapat menggerakkannya. Dia dan temannya mencoba memutar jenazah dari sisi kanannya, tetapi tidak berhasil.
"Tubuhnya tidak bisa digerakkan, bahkan kakinya, tidak peduli seberapa keras saya mencoba. Saya meminta bantuan teman saya, ini kali pertama saya gagal menangani mayat," ucap Bukhari mengingat detail kejadian itu.
Bukhari dan temannya berusaha keras untuk menanggalkan pakaian gadis itu, dan mereka terkejut saat air mata jatuh dari mata mayat dalam adegan yang membingungkan dan menakutkan.
"Saya terkejut melihat air mata jatuh dari matanya. Awalnya saya pikir itu hanya air biasa, jadi saya membersihkannya, namun air mata terus mengalir, dan teman saya mengatakan bahwa dia menangis. Tak peduli seberapa sering saya membersihkannya, air mata terus saja mengalir," ungkapnya.
Setelah usaha yang keras, para wanita itu akhirnya berhasil memandikan almarhumah, tetapi mereka terkejut karena tubuhnya terasa sangat berat meskipun sebenarnya gadis tersebut kurus. Mereka meminta bantuan untuk mengangkatnya ke peti mati.
Sementara itu, Bukhari dikejutkan oleh ibu gadis itu yang menangis dan menyalahkannya seraya berkata, "Mengapa kamu menyentuhnya? Siapa yang memerintahkanmu memandikannya?"
Bukhari meminta maaf kepada ibu gadis itu, menjelaskan bahwa ayah almarhum memintanya untuk memandikan.
Ibu gadis tersebut menjawab, "Dilarang bagimu, kehendaknya adalah bahwa saya harus hadir saat pembasuhannya, dan tidak ada orang asing yang boleh menyentuhnya."
Ibu tersebut kembali menangis, dan yang mengejutkan, air mata dari tubuh putrinya yang "menangis" juga terus mengalir.
Bukhari mencoba menenangkan ibu tersebut dan sekali lagi membersihkan air mata dari wajah putrinya.
Dia menceritakan kepada pewawancara bahwa saat itu tangisannya berhenti, dan jenazah dipindahkan untuk disiapkan pemakaman.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi