get app
inews
Aa Read Next : Pelantikan Pejabat Baru, Kakanwil Banten Dorong Integritas dan Kinerja yang Optimal

Dampak Pembangunan Tol Serpan di Desa Bendungan Lebak, Ini Tanggapan Pihak Pengelola

Jum'at, 03 Mei 2024 | 18:16 WIB
header img
Muhammad Albagir, Manajer Pengembangan Sistem dan Usaha PT WIKA

LEBAK, iNewsBanten - Pemerintah pusat tengah gencar membangun Proyek Strategis Nasional di beberapa daerah, salah satunya Proyek Jalan Tol Serang - Panimbang, yang nantinya akan mempersingkat waktu tempuh menuju tempat wisata Tanjung Lesung dan beberapa wilayah sekitarnya. 

 

Dalam pelaksanaan pembangunan, di Desa Bendungan, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, salah satu desa yang dilintasi Pembangunan Tol Serang - Panimbang ini, diduga terdampak dengan adanya proyek ini, yaitu genangan air yang menutupi lahan perikanan dan perkebunan masyarakat, yang merupakan menjadi tempat sumber pendapatan masyarakat. 

 

Menanggapi hal ini, Muhammad Albagir, Manajer Pengembangan Sistem dan Usaha PT WIKA, menyampaikan beberapa point mengenai persoalan ini. Pertama, Tol Serang - Panimbang panjang totalnya adalah 83,67 Km. Tol Serpan terbagi dalam pengerjaannya, melalui perjanjian dengan pemerintah BPJT atau Badan Pengatur Jalan Tol, perjanjian perusahaan jalan tol.

 

"Jadi porsi kontruksi, atau porsi pembangunannya, itu terbagi 50 km dibangun oleh kami, WIKA Serpan selaku pengelola jalan tol, kemudian 33 km itu dibangun oleh pemerintah," ucapnya, Jumat 03 Mei 2024.

Dalam hal ini, Pemerintah menunjuk Kementrian PUPR sebagai PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerjasama), kemudian sebagai pelaksana penanggung jawab proyek, dengan pengawasan dari BPJN Banten, yang mana point utama tanggung jawab pengawasan berada di BPJN Banten, sebelum nanti setelah selesai kontruksi, akan diserahterimakan kepada PT WIKA untuk dilakukan pengelolaan. 

 

"Poin kedua adalah WIKA itu ada dua dalam konteks ini, WIKA selaku pengelola jalan tol, dan WIKA selaku kontraktor, nah setelah kami melakukan pengecekan di lapangan, lokasi yang dimaksud itu, di Desa Bendungan, berlokasi di porsi pemerintah, kalau tidak salah berada di km 53, jadi itu berada di porsi pemerintah, kemudian juga, secara tanggung jawab kontruksi, kontruksinya juga bukan di WIKA, namun di kontraktor lainya," katanya.

 

Dengan demikian, dalam penganggaran ini terdapat beberapa paket, dalam paket pengerjaan Proyek Tol Serpan. Yang mana, menurut Muhammad Albagir, genangan air atau banjir yang disinyalir dampak pembangunan Proyek Tol Serpan, secara lokasi bukan berada di lokasi milik PT WIKA.

"Poin ketiga, dari hasil survei, yang kami lakukan sebelum pembangunan, kami melakukan survei hidrologi di lokasi tersebut, dari hasil survei yg kami lakukan, menurut data historis, daerah disitu memang potensi banjir disitu cukup tinggi, memang sebelumnya daerah tersebut pernah banjir, ini juga berhubungan juga dengan beberapa waktu yg lalu curah hujan cukup tinggi disana, ini juga menjadi salah satu faktor adanya banjir," ucap Muhammad Albagir.

 

Kemudian masih menurutnya, bahwa hingga kini, belum mendapatkan semacam hasil investigasi, yang menyatakan bahwa banjir yang terjadi di Desa Bendungan itu akibat Pembangunan Tol Serpan. Hal ini tentunya harus ada satu investigasi yang khusus.

 

"Sebaiknya oleh independen yang menyatakan hal tersebut, sekarang kan kita tidak bisa memastikan, faktornya apa kira-kira, apakah curah hujan yang cukup tinggi, ataukah memang karena dampak pembangunan Tol Serpan, nah ini sebenarnya yang perlu kita pastikan lagi, harusnya adakan investigasi lebih lanjut oleh pihak independen terkait," tegasnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut