LEBAK, iNewsBanten - Yayasan Bahtera Berkat Bangsa (YBBB) gandeng Badan Narkotika Nasional ( BNN) Provinsi Banten sosialisasikan pencegahan dan bahaya narkoba kepada siswa SMPN 1 Rangkasbitung. Rabu, (31 Juli 2024).
Acara digelar di lapangan SMPN 1 Rangkasbitung dihadiri Ainul (Katim Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan), Philip P. Paulaen S.H., M.H (Ahli Hukum), Iksan. F. Palopo (Yayasan Bahtera Berkat Bangsa), Perwakilan Polres Lebak, Slamet Gustaman (Kepsek SMPN 1 Rangkasbitung), Dewan guru dan seluruh siswa SMPN 1 Rangkasbitung.
Ainul, Kepala Tim Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan mengatakan, "Kegiatan ini, selain sosialisasi tentang bahaya narkoba tapi juga tentang hukum dalam bullying," katanya.
"Kami juga kasih pemahaman jenis narkoba yang terdapat di dalam obat-obatan dan mereka paham, kami harus lebih mendalami lagi, apa mereka sekedar mendengar, apa mereka sekedar tahu, mungkin saja mereka pernah mencoba," tambahnya.
Besar harapan, kerjasama ini akan terus berlanjut. Khususnya kepada pihak sekolah, apabila ada murid yang melakukan penyalahgunaan narkoba, nantinya akan dibantu dengan dilakukan pencegahan bukan penindakan, salah satunya kegiatan ini.
"Sedangkan ciri orang-orang pemakai narkoba adalah dilihat dari fisiknya, matanya merah. Secara prilakunya bisa saja cepat emosi, menarik diri dari lingkungan, suka melamun sendiri, sering masuk sekolah terlambat atau tidak siap menerima mata pelajaran dari sekolah," pungkas Ainul.
"Harapan saya baik ke pihak sekolah dan orang tua murid agar selalu dapat menjaga anak-anaknya dari bahaya narkoba," tutupnya.
Sementara Slamet Gustaman, Kepala Sekolah SMPN 1 Rangkasbitung mengucapkan terimakasih kepada BNN Provinsi Banten, Yayasan Bahtera Berkat Bangsa dan Polres Lebak yang memberikan sosialisasi bahaya tentang narkoba di SMPN 1 Rangkasbitung
Adanya sosialisasi ini tentu diharapkan bisa bermanfaat untuk para siswa, tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Harapan saya semoga anak anak mengetahui apa yang di larang terutama yang membahayakan untuk dirinya sendiri dan orang lain," tegasnya.
Editor : Mahesa Apriandi