Kerugian Capai 400 Juta, Lima Rumah Kontrakan Ludes Terbakar di Merak Kota Cilegon

CILEGON, iNewsBanten – Di Lingkungan Sukaseneng, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, lima rumah kontrakan ludes terbakar.

Sekira pada pukul 06.20 WIB. Warga di lingkungan tersebut heboh dan was-was, juga langsung berupaya memadamkan api sambil menunggu bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran. Terjadinya kebakaran lima kontrakan tersebut berada di pemukiman padat penduduk.

Baca Juga

Cabuli 2 Gadis Remaja 5 Pelaku Ditangkap Polisi

Momon selaku penghuni kontrakan, mengungkapkan peristiwa kebakaran itu berawal saat ia menyalakan kompor, namun percikan api itu menyambar ke tabung gas yang diduga bocor. Dan saat itu juga dirinya sedang memasak air di dapur.

“Na'as gas yang diduga bocor itu langsung meledak,” ujarnya kepada Awak Media, pada Rabu (30/10/2024).

Masih kata Momon,  mengaku saat peristiwa tersebut berusaha untuk memadamkan api. Namun karena semakin membesar membuat api itu tidak terkendali. 

“Hampir saja api tersebut sempat mengenai muka,” katanya.

Heri Gunawan, Danpos Mako Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon, membenarkan terkait kebakaran tersebut berawal dari tabung gas yang diduga bocor.

“Pak Momon penghuni kontrakan itu berawal terjadi kebakaran, ia sedang memasak air dan penyebabnya itu. Berdasarkan informasi didapat, pada saat menyalakan api timbul percikan api ke gas yang mungkin sudah bocor. Jadi terjadi api yang besar,” ucapnya.

Heri juga mengungkapkan, si jago merah semakin membesar hingga menyebabkan kontrakan lain yang ada di sebelahnya turut terbakar. Dalam peristiwa itu beruntung tidak ada korban jiwa.

“Lantaran api tidak bisa terkendali sehingga merembet ke kontrakan lain sekira atau sebanyak 4 sampai 5 kontrakan yang turut terbakar. Korban luka 2 orang, yakni pak Momon dan pak Wiji yang sempat dilarikan ke Puskesmas,” terangnya.

Berdasarkan perhitungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Kota Cilegon, dan akibat peristiwa kebakaran itu kerugian mencapai sekira Rp400 juta.

Editor : Mahesa Apriandi