Kunjungi Madrasah yang Ambruk, Nuriman Kades Angsana Apresiasi Mardiono Utusan Khusus Presiden

SERANG, iNewsBanten - Dalam rangka kegiatan kunjungan kerja (kunker) Muhammad Mardiono sebagai utusan presiden  kunjungi Madrasah Al-Khairaiyah di Kampung Tanjung Desa Angsana Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, madrasah tersebut sempat viral dimedsos sehingga menjadi perhatian khusus utusan khusus presiden.

Dalam kunjungan itu Mardiono langsung meminta untuk segera diperbaiki semua denga biaya disumbang oleh UKP Mardiono

Baca Juga

PBB di Kecamatan Malingping Didominasi Anak-Anak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Utusan Khusus Presiden (UKP) adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara. Pemberian nasihat dan pertimbangan tersebut wajib dilakukan oleh utusan khusus presiden baik diminta ataupun tidak oleh Presiden dan kunjungan kerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden.

Alhamdulillah hari ini saya melakukan kunjungan kerjanya ke Desa Angsana Kecamatan dalam rangka melihat langsung kondisi madrasah Al-Khairaiyah yang atapnya ambruk dan sempat viral dimedsos," ucap Muhammad Mardiono selaku Utusan Khusus Presiden saat diwawancarai wartawan, Senin (23/12/24).

"Dan saya juga memberikan sumbangan agar madrasah tersebut dapat segera diperbaiki agar proses belajar mengajar berjalan seperti biasa, kenapa saya turun langsung, karena pendiri Al-Khairaiyah ini adalah keluarga besar Guru-guru saya," ujarnya.

Sementara itu Nuriman Kepala Desa Angsana mengatakan, tentunya saya Pemerintah Desa Angsana sangat mengapresiasi dengan kedatangan anggota dewan pertimbangan presiden, dalam rangka kunjungan kerjanya.

"Tidak disangka dan tidak diduga madrasah Al-Khairaiyah di Desa Angsana ini bisa ramai dimedsos, karena memang zaman sekarang itu zamannya digital, tapi semua kejadian itu ada hikmahnya, jadi kita ambil hikmahnya saja," tutupnya Nuriman.

Editor : Mahesa Apriandi