Peringatan Untuk Orang Tua! Anak 5 Tahun Terpisah Dari Keluarganya di Pantai Anyer

SERANG, iNewsBanten - Nasib malang menimpa seorang anak lelaki berusia 5 tahun di pantai Anyer, Kabupaten Serang. Pasalnya, anak yang mengenakan pakaian berwarna oranye tersebut, terpisah dari keluarganya, mengetahui hal tersebut ia lantas kebingungan dan menangis tak tahu arah. Kamis, (03/04/2025).
Beruntung, petugas Balawista Kabupaten Serang sigap melakukan pencarian orang tuanya, dengan mengumumkan informasi melalui pengeras suara, sambil menyisir area tempat wisata.
Menurut Sahrudin, Kepala Balawista Kabupaten Serang, Syifa, anak berusia 5 tahun tersebut terpisah dari orang tuanya sekitar hampir dua jam lebih.
"Anak tersebut ditemukan di tepi pantai dalam keadaan terpisah dari keluarganya," ucapnya.
Lebih lanjut, kejadian seperti ini sering terjadi akibat kelalaian orang tua yang lebih fokus pada media sosial, sehingga, kata dia, mengurangi tingkat perhatian dan kewaspadaan kepada anak-anaknya.
"Pada saat hilang itu, anak ditemukan di tepi area pantai. Namun, terkadang orang tua yang lalai mementingkan sosial media, sehingga anaknya bisa terabaikan dan terpisah dari orang tuanya,” pungkasnya.
Menurut Sahrudin, selama libur lebaran ini, pengamanan di Pantai Anyer tidak hanya berfokus pada mencegah pengunjung terseret ombak, tetapi juga memastikan anak-anak tidak terpisah dari orang tuanya, terutama di masa liburan panjang seperti saat ini.
“Kami menggunakan pengeras suara, menginformasikan sambil berkeliling area wisata sampai akhirnya bertemu lagi dengan orangtuanya,” ujarnya.
“Di liburan panjang seperti ini, apalagi dua hari setelah Lebaran, pengunjung sangat membludak. Pengamanan kami bukan hanya di pinggir pantai untuk mengantisipasi orang hanyut, tetapi juga mengatasi kejadian seperti ini,” tambahnya.
Kemudian, jika ada anak yang terpisah, pihaknya bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi kepada orang tuanya agar mereka bisa segera bertemu kembali.
Ia kembali mengingatkan para pengunjung agar selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama yang masih di bawah umur, untuk menghindari kejadian serupa.
“Padahal, kami selalu mengimbau pengunjung agar tidak jauh-jauh dari anak-anak, supaya tidak sampai terpisah. Alhamdulillah, anak yang berasal dari Carenang ini akhirnya sudah kembali ke orang tuanya,” tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi