Soal Program Gubernur Banten, Aktivis Permahi Untirta Soroti Hal Ini
SERANG, iNewsBanten - Penggunaan anggaran publik yang bijak dan efisien merupakan kunci untuk mewujudkan janji "sekolah gratis" yang dikumandangkan Gubernur Banten.
Namun, dugaan pemborosan anggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten menimbulkan pertanyaan tentang prioritas penggunaan anggaran.
Hal tersebut menjadi sorotan Risma Rahmawati, aktivis Permahi Untirta, Salah satu contoh pemborosan anggaran yang kontroversial adalah pengalokasian anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk sewa hotel.
"Angka ini dinilai tidak kecil dan menimbulkan pertanyaan apakah lebih penting daripada perbaikan ruang kelas, pengadaan meja kursi, atau insentif untuk guru." Ucap Risma Rahmawati diwawancarai, Kamis (17/4/2025).
"Pemborosan anggaran ini juga menunjukkan ketidaksesuaian antara visi kepala daerah dan pelaksanaan teknis di bawahnya," ujarnya.
Risma, berharap anggaran publik digunakan secara lebih bijak dan efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banten.
Lanjut Risma, untuk mewujudkan janji "sekolah gratis" yang substansial, perlu dilakukan efisiensi anggaran dengan memprioritaskan kebutuhan dasar pendidikan dan mengurangi pemborosan anggaran yang tidak perlu.
"Dengan demikian, anggaran publik dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,"pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi