Sanggar Puspa Arum Ajak Insan Seni Peringati Hari Tari Dunia di Cilegon
CILEGON, iNEWSBanten- Sanggar Puspa Arum Kota Cilegon mengajak seluruh insan seni untuk memperingati Hari Tari Dunia yang jatuh pada hari ini, Selasa, 29 April 2025. Ajakan tersebut disampaikan oleh Pimpinan Sanggar Puspa Arum, Bundawati, di sela acara yang digelar di Ramayana Ciplaz Cilegon.
Menurut Bundawati, peringatan Hari Tari Dunia ini merupakan yang pertama kali diadakan di Kota Cilegon. Ia mengaku prihatin karena belum pernah melihat adanya perayaan serupa sebelumnya.
"Selama ini belum pernah ada yang merayakan Hari Tari Dunia di Cilegon. Jadi saya menginisiasi dan mengajak para insan seni untuk bersama-sama memperingatinya," ujar Bundawati.
Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya bangsa, khususnya seni tari tradisional.
"Tujuannya tentu untuk mengajak generasi muda agar mencintai budaya kita sendiri, terutama seni tari," tambahnya.
Bundawati juga menjelaskan alasan mengizinkan penampilan modern dance dalam acara tersebut.
"Kenapa saya izinkan modern dance? Karena generasi muda menyukai itu. Mereka datang untuk menampilkan modern dance, tapi sekaligus juga bisa menyaksikan tari tradisional. Jadi ada transfer minat budaya juga di sana," jelasnya.
Acara ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai sanggar dan sekolah, seperti Sanggar Puspa Arum yang mengirim 100 peserta, Sanggar Banyu Biru dari MAN Cilegon, Sanggar Erstidio, Rantarias, dan Sekolah Al-Azhar yang sebelumnya berhasil meraih juara dua dalam ajang FELTASI tingkat nasional.
"Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB," tambah Bundawati.
Bundawati juga mengapresiasi pihak Ciplaz Ramayana yang telah memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan acara ini.
"Yang pasti kami berterima kasih kepada Ciplaz Ramayana karena telah memberikan tempat dan fasilitas panggung secara gratis. Sisanya kami jalankan secara mandiri. Ya, biasalah, seniman memang begitu," katanya sambil tersenyum.
Ketika ditanya bagaimana cara menjaga budaya agar tidak tergerus zaman, Bundawati menegaskan bahwa kuncinya adalah terus bergerak dan berkarya sesuai moto Sanggar Puspa Arum: Berkreasi, Berkarya, dan Cetak Prestasi.
Ia juga berharap ke depannya Pemerintah Daerah lebih memperhatikan eksistensi seniman tari di Cilegon.
"Selama ini kami sudah berjuang dan pernah menorehkan prestasi di tingkat nasional, tapi seolah tidak ada perhatian dari pemerintah. Mudah-mudahan ke depan ada apresiasi yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara itu, Guru Seni Budaya MAN Cilegon, Siti Muzayyanah, turut mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Sanggar Puspa Arum.
"Kalau bukan karena Bu Bundawati, mungkin tidak ada yang mengingat Hari Tari Dunia ini di Cilegon. Kami sangat mengapresiasi," ujarnya.
Siti menjelaskan bahwa sanggar dari MAN Cilegon, yakni Sanggar Banyu Biru, mengirimkan 20 peserta yang dibagi dalam dua tim, dan akan ada 10 tim tambahan yang tampil di malam hari.
"InsyaAllah akan tampil lebih banyak malam ini. Harapannya, semoga acara ini bisa terus digelar setiap tahun dan makin meriah," tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi