FLS3N 2025 di Cilegon: SD Al Azhar 40 YPKS Jadi Tuan Rumah, Targetkan Lolos Tingkat Nasional
CILEGON, iNewsBanten-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon kembali menggelar Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) tingkat kota tahun 2025. Kegiatan yang dipusatkan di SD Al Azhar 40 YPKS Cilegon pada Selasa (27/5/2025) ini memperlombakan delapan cabang seni dan sastra yang diikuti oleh pelajar Sekolah Dasar (SD) dari seluruh kecamatan di Cilegon.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menyampaikan bahwa jumlah mata lomba pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. “Tahun lalu hanya lima, sekarang menjadi delapan, termasuk lomba mendongeng dan menulis cerita yang diinisiasi oleh sekolah swasta,” ujarnya saat meninjau kegiatan.
Ia menambahkan, setiap kecamatan mengirimkan tiga peserta di tiap kategori lomba, dan antusiasme para peserta sangat membanggakan. “Kita melihat bakat luar biasa, terutama di kategori vokal solo, mendongeng, dan tari. Semua peserta tampil maksimal, sehingga tugas juri tidak akan mudah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heni berharap para juara dari ajang ini dapat melanjutkan kiprahnya di tingkat provinsi, bahkan hingga nasional. Ia juga menyoroti kiprah SD Al Azhar 40 YPKS yang pada tahun lalu meraih predikat juara umum. “Semoga prestasi itu bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi tahun ini,” katanya.
Kepala Sekolah SD Al Azhar 40 YPKS , Ridwan Arifin, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolahnya sebagai tuan rumah penyelenggaraan FLS2N tahun ini. “Merupakan kehormatan bagi kami bisa berkontribusi dalam mendukung suksesnya kegiatan ini,” ucapnya.
Meski menjadi tuan rumah, SD Al Azhar tetap ikut berkompetisi pada lima mata lomba, mewakili Kecamatan Purwakarta. "Kami tidak mengikuti pantomim dan mendongeng, tapi kami optimistis bisa bersaing dan membanggakan Kota Cilegon," tambah Ridwan.
FLS3N 2025 di Cilegon menjadi panggung ekspresi bagi siswa dalam bidang seni dan sastra. Selain mendorong kreativitas, kegiatan ini juga mempererat sinergi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam memajukan pendidikan berbasis karakter dan budaya.
Editor : Mahesa Apriandi