get app
inews
Aa Text
Read Next : Tiang Listrik Roboh, Arus Lalu Lintas di Cilegon Sempat Terganggu

Budaya dan Spiritualitas, Wali Kota Cilegon Robinsar Apresiasi Kegiatan Muharam Culture Fest 2025

Sabtu, 28 Juni 2025 | 12:11 WIB
header img
Walikota Cilegon Robinsar didampingi ketua DPRD Cilegon dan ribuan masyarakat Cilegon saat pawai obor 1 Muharam di alun alun Cilegon (foto istimewa)

CILEGON, iNewsBanten - Alun-Alun Kota Cilegon berubah menjadi panggung kolosal kebudayaan dan spiritualitas, dalam balutan semangat tahun baru Islam 1447 Hijriah dengan mengusung tema "Muharam Culture Fest 2025" yang diselenggarakan oleh Dewan Kebudayaan Cilegon tanpa sentuhan dana APBD, kegiatan tersebut hasil swadaya komunitas budaya lokal.

Deretan obor menyala, diarak puluhan komunitas seni dan warga dari berbagai penjuru kota. Pawai Obor, sebagai pembuka acara, bukan hanya simbol perayaan tetapi juga metafora: cahaya yang ingin menerangi arah baru kebudayaan lokal Cilegon.

Di tengah riuh pawai, Wali Kota Cilegon Robinsar berjalan bersama Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo, menyatu dalam barisan rakyat. Dalam sambutannya, Robinsar mengapresiasi penuh inisiatif Dewan Kebudayaan yang disebutnya, lahir dari niat tulus dan kecintaan terhadap budaya, tidak ada sepeser pun dana dari APBD Cilegon yang digunakan, ini murni gerakan kebudayaan dari masyarakat,” ujar Robinsar.

Robinsar juga menegaskan pentingnya Dewan Kebudayaan sebagai rumah besar bagi pelaku seni di Cilegon, Kita harap ke depan, Dewan ini menjadi wadah semua elemen seni dan budaya yang hidup di kota ini. Kita butuh ruang bersama yang saling menguatkan,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, Lita Rahmiat mengatakan, bahwa pelestarian kebudayaan tak cukup berhenti pada seni pertunjukan saja, karena budaya bukan hanya tari atau musik saja melainkan tradisi lisan permainan rakyat, bahkan cara hidup sehari-hari.

Diketahui malam itu bukan hanya merayakan tahun baru Islam saja Kota Cilegon sedang merintis arah baru bagi kebudayaan lokal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, ditengah derap pembangunan industri yang kian masif, suara gamelan, nyala obor, dan gelak tawa Anak-anak muda dengan congklak di tangan adalah perlawanan halus yang menyentuh bahwa Cilegon masih punya roh yang bernama budaya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut