Kapolsek Cikande Tanggapi Maraknya Begal Payudara di Kabupaten Serang
SERANG, iNewsBanten - Aksi kriminal di wilayah Kabupaten Serang makin menjadi-jadi. Sejumlah warga, khususnya perempuan pekerja malam, melaporkan aksi begal motor hingga pelecehan seksual berupa begal payudara yang terjadi di jalur pulang kerja, terutama kawasan Jembatan Selikur dan sekitarnya.
Insiden terbaru terjadi pada Sabtu malam, (12/07/2025) sekitar pukul 01.10 WIB, saat seorang korban perempuan mengaku dibuntuti dari kawasan Tambak sebelum diserang di lokasi gelap tanpa penerangan. Pelaku disebut mengenakan jaket hitam, helm, masker, dan mengendarai motor jenis Nmax, Vario, atau Scoopy.
"Setelah saya alami, ternyata banyak juga yang pernah mengalami hal serupa. Ciri-ciri pelakunya hampir sama semua," tulis korban dalam laporan yang diunggah akun @infoserang.
Lebih dari sekadar pembegalan, warga juga menyampaikan kekhawatiran terhadap tindakan pelecehan fisik yang dilakukan secara brutal terhadap perempuan di jalan sepi. Modus pelaku adalah membuntuti perempuan yang berkendara sendirian lalu melakukan serangan fisik mendadak.
"Pulang kerja sekarang rasanya seperti uji nyali. Tiap malam harus waspada, takut dibuntuti atau diserang," ujar seorang warga.
Jalan Gelap, Infrastruktur Buruk, dan Patroli Minim
Beberapa korban menyebut insiden terjadi di titik-titik jalan yang gelap, rusak, dan sepi. Warganet menilai situasi ini memperparah kondisi keamanan dan mempermudah pelaku beraksi tanpa takut tertangkap.
Komentar pedas warga pun bermunculan:
@reyza747: “Setiap daerah ada aparat keamanan yang digaji negara. Tapi kenapa tidak aman?”
@_mhmmdhudori: “Jalan bolong, penerangan minim. Pajak daerah ke mana semua?”
@rinsastri_: “Perempuan kerja malam seperti tidak punya ruang aman.”
@zlftlailaaa_: “Pelecehan fisik kok seperti dianggap biasa. Bahaya banget ini.”
Menanggapi keresahan yang merebak di media sosial dan lingkungan masyarakat, Kapolsek Cikande AKP Tatang memberikan pernyataan resmi:
“Kami sedang melakukan penyelidikan dan meningkatkan kegiatan patroli di tempat-tempat rawan dan jam-jam tertentu. Kami imbau warga untuk segera melapor jika menjadi korban atau melihat kejadian mencurigakan.”
Masyarakat meminta pemerintah daerah dan aparat lebih proaktif dalam menyediakan penerangan jalan, menjaga keamanan wilayah, dan mengusut tuntas pelaku-pelaku kriminal yang meresahkan warga.
"Jangan tunggu jatuh korban lagi. Negara harus hadir, sebelum warga kehilangan rasa percaya," tulis Rahmi seorang netizen dengan nada kecewa.
Editor : Mahesa Apriandi