Eksplorasi Tebing Adiluhur: Mapalaut Banten Kenalkan Wisata Alam Lewat Rock Climbing

CILEGON, iNewsBanten – Dalam rangka masa bimbingan anggota baru, Mahasiswa Penjelajah Alam Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (MAPALAUT) menggelar pelatihan divisi Rock Climbing di kawasan Tebing Adiluhur, Desa Taman Sari, Jl. Ciporong, Kota Cilegon.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengasah kemampuan teknis panjat tebing, tetapi juga memperkenalkan potensi wisata alam yang tersembunyi di Banten.

Baca Juga

UKM MAPALAUT Untirta Raih Medali Perunggu di Kategori U-19 Sprint FORPROV Banten

Sebanyak 8 peserta dan 7 panitia terlibat aktif dalam kegiatan yang berlangsung penuh semangat dan edukasi ini. Mereka mendapatkan materi dasar seperti teknik Top Rope, Leading, Single Rope Technique (SRT), Penambatan, hingga Bouldering. Pelatihan juga mencakup pengenalan alat keselamatan dan tata cara penggunaannya sesuai standar kegiatan panjat tebing.

Tebing Adiluhur dipilih bukan hanya karena tantangan medannya yang cocok untuk latihan, tetapi juga karena pesona alaminya yang layak untuk dijadikan salah satu destinasi wisata petualangan di Provinsi Banten.

Selama kegiatan, peserta diajak mengeksplorasi tebing, merasakan langsung medan alami, serta belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan kawasan karst.

"Harapannya, ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari masa bimbingan ini tidak hanya berguna dalam kegiatan panjat tebing, tetapi juga dapat diterapkan dalam aksi kemanusiaan seperti Search and Rescue (SAR), khususnya bidang vertical rescue," ujar Mewaldi, Ketua Umum MAPALAUT. Sabtu (26/7/2025)

MAPALAUT menekankan bahwa kawasan seperti Tebing Adiluhur merupakan warisan geologis yang patut dijaga. Lewat pelatihan ini, diharapkan para mahasiswa tidak hanya menjadi penjelajah alam yang tangguh, tetapi juga pelestari lingkungan yang bertanggung jawab.

Dengan kombinasi pembelajaran teknis dan eksplorasi alam, kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen MAPALAUT dalam menjadikan alam sebagai ruang belajar sekaligus ladang kontribusi bagi pelestarian dan pariwisata berkelanjutan.

Editor : Mahesa Apriandi