MUI Cilegon Gelar Pelatihan Pemandian Jenazah, Bekali Peserta Ilmu Syariat
CILEGON, iNewsBanten- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon menggelar Pelatihan Pemandian Jenazah di Aula MUI Kota Cilegon, Jalan Bonakarta, Jombang, pada Minggu dini hari (31/8/2025).
Kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai unsur, di antaranya pondok pesantren, ketua DKM masjid, lembaga pendidikan setingkat Aliyah, organisasi keagamaan, serta perwakilan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Sekretaris Umum MUI Kota Cilegon, Drs. Sutisna Abas, mengatakan pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program tujuh komisi MUI yang digelar hingga Oktober 2025.
“Kami sengaja mengadakan pelatihan ini karena masih banyak masyarakat kesulitan mencari petugas pemandi jenazah. Pernah suatu waktu di sebuah kampung hanya ada dua orang yang biasa memandikan jenazah, dan ketika keduanya berhalangan, proses pemulasaraan menjadi terhambat. Ini tidak boleh terjadi. MUI hadir memberikan solusi,” ujar Sutisna.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pembekalan teori sekaligus praktik langsung dari narasumber utama, Dr. Muhyi. Materi yang diberikan meliputi cara memastikan seseorang benar-benar meninggal, tata cara memandikan jenazah sesuai syariat, hingga adab dan etika yang wajib dijaga.
“Tidak boleh memandikan jenazah dengan cara sembarangan. Misalnya, mengguyur jenazah dengan selang itu dilarang karena tidak menghormati almarhum. Semua harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan,” jelasnya.
Selain itu, peserta juga diajarkan teknik melenturkan sendi jenazah menggunakan air campuran rempah-rempah serta larangan memaksakan gerakan yang dapat mencederai tubuh almarhum.
“Memaksa tubuh jenazah hingga rusak hukumnya sama dengan mencederai orang yang masih hidup,” tegas Sutisna.
Pelatihan ini juga membahas persoalan fiqih seputar pemandian jenazah, termasuk siapa saja yang berhak melakukannya. “Ilmu ini penting disampaikan agar umat Islam memiliki pemahaman yang benar. Jangan sampai ada kesalahan hanya karena tidak tahu ilmunya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sutisna menyebut kegiatan ini merupakan wujud fungsi MUI sebagai pelayan umat sekaligus mitra pemerintah. Ia menegaskan MUI selalu siap memberi masukan jika ada kebijakan yang merugikan masyarakat, namun juga mendukung program pemerintah yang pro-rakyat.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memiliki kader pemandi jenazah yang terlatih, sehingga pelayanan keagamaan bagi umat Islam di Kota Cilegon semakin optimal,” pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi