Cilegon Juare atau Juara Jatah-Jatahan? Masyarakat Tunggu Ketegasan Robinsar
CILEGON, iNewsBanten-Tekanan publik terhadap Wali Kota Cilegon, Robinsar, untuk menertibkan manuver sejumlah mantan tim sukses kian terasa. Dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pihak kecamatan, keluhan muncul terkait hadirnya oknum yang mengatasnamakan kedekatan dengan wali kota untuk mengatur proyek dan kegiatan pemerintahan.
Sejumlah informasi yang dihimpun menyebut, ada mantan tim sukses yang bergerak menawarkan diri sebagai pengelola proyek bahkan melakukan intervensi di lapangan. Seorang camat, menurut catatan, pernah menyampaikan keresahan lantaran aktivitas di wilayahnya didominasi pihak tertentu.
“OPD itu butuh kenyamanan dalam bekerja. Kalau ada yang datang bawa nama wali kota lalu intervensi, itu jelas mengganggu,” ujar tokoh masyarakat Cilegon, Husen Saidan, saat ditemui pekan ini.
Husen mengingatkan, Robinsar perlu menunjukkan ketegasan. Menurutnya, dukungan saat pilkada tak bisa dijadikan dalih untuk menagih balas jasa lewat proyek APBD. “Kalau mau ikut, silakan tender resmi. Jangan main jatah-jatahan. Itu merugikan OPD dan bisa melahirkan nepotisme,” katanya.
Ia juga meminta OPD berani menolak jika ada pihak yang mencatut nama wali kota. “Kalau ada yang datang bawa-bawa nama Pak Robin padahal cuma orang dekatnya, tolak saja. Dokumentasikan, laporkan. Jangan biarkan mengganggu jalannya pemerintahan,” tegasnya.
Husen menambahkan, Robinsar harus konsisten dengan jargon Cilegon Juare yang digaungkan saat kampanye. “Slogan itu mesti tercermin lewat pemerintahan yang profesional, bersih, dan bebas intervensi. Kalau ada intervensi dari orang-orang dekat, pembangunan bisa mandek. Citra wali kota pun ikut tercoreng,” katanya.
Menanggapi tudingan tersebut, Robinsar membantah keras adanya mantan tim sukses yang bergerilya mengatur proyek. Ia menegaskan semua proses pengadaan di Cilegon berlangsung transparan.
“Enggak ada itu. Semua terbuka, lewat mekanisme lelang. Bahkan peserta dari luar kota sampai luar provinsi bisa ikut. Jadi enggak mungkin ditutup-tutupi,” ujar Robinsar saat ditemui di Kantor Wali Kota Cilegon, Selasa, 23 September 2025.
Ia memastikan seluruh proyek tetap diawasi lewat monitoring rutin. “Kami pantau terus, apa yang jadi prioritas, siapa pemenangnya, semua terbuka kok,” katanya.
Editor : Mahesa Apriandi