get app
inews
Aa Text
Read Next : Gelombang Massa Kepung Jalan Nasional, Aksi Bojonegara–Puloampel Makin Memanas

Dari Banten ke Papua Tengah: Belajar Membangun Desa Lewat Koperasi

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 14:48 WIB
header img
Poto rombongan dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, untuk datang belajar langsung ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Mekarsari,Kecamatan Anyar

Dari Banten ke Papua Tengah: Belajar Membangun Desa Lewat Koperasi

SERANG, iNewsBanten — Desa Mekarsari di Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, mungkin tampak seperti desa pesisir biasa. Namun di balik kesederhanaannya, desa ini menjadi contoh nyata bagaimana koperasi desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Keberhasilan itulah yang menarik perhatian rombongan dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, untuk datang belajar langsung ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Mekarsari, Sabtu (11/10/2025). Rombongan yang difasilitasi oleh Lembaga Pengembangan Manajemen Pembangunan dan Pemerintahan Daerah (LPMP2D) ini terdiri dari sekitar 60 aparat kampung dan distrik.

Ketua KDMP Mekarsari, Asep Khoirul Umam, menjelaskan bahwa koperasi di desanya tumbuh dari semangat gotong royong warga. “Kami berangkat dari kebutuhan bersama. Koperasi ini bukan sekadar wadah usaha, tapi ruang belajar dan solidaritas warga,” katanya.

Koperasi yang berdiri sejak beberapa tahun lalu itu mengelola sejumlah kegiatan ekonomi, mulai dari simpan pinjam, usaha pertanian terpadu, hingga pemasaran produk olahan lokal. Pendekatan berbasis partisipasi warga inilah yang membuat KDMP Mekarsari dilirik banyak pihak sebagai model pemberdayaan desa.


Sementara itu, Carolintius A. F. Warimon, perwakilan aparat kampung dari Mimika, menyebut kunjungan ini bukan sekadar formalitas. “Kami datang bukan hanya untuk melihat, tapi untuk memahami bagaimana masyarakat di Banten bisa membangun dari bawah melalui koperasi. Ini menjadi bahan refleksi untuk kami di Papua Tengah,” ujarnya.

Ia menilai, tantangan di Mimika tidak jauh berbeda: akses ekonomi terbatas dan ketergantungan pada bantuan pemerintah. “Model seperti ini memberi harapan bahwa desa bisa maju tanpa harus menunggu proyek besar datang,” tambahnya.

Selain diskusi soal pengelolaan koperasi, kunjungan juga diwarnai pertukaran budaya. Tamu dari Mimika disuguhi pertunjukan Debus Banten dan pencak silat Maung Bodas Anyar, simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat lokal.

Namun, di balik hiburan itu tersirat pesan penting: kemandirian desa tak lepas dari kebanggaan terhadap identitas budaya.

Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa kolaborasi antardaerah bisa menjadi ruang saling belajar yang konkret. Ketika praktik baik di satu wilayah dapat diadopsi oleh daerah lain, pembangunan desa tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.

“Studi banding ini semacam jembatan,” kata Asep. “Kami di sini belajar manajemen, mereka di sana punya semangat yang luar biasa. Kalau digabung, itu kekuatan besar untuk Indonesia.”

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut