get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Cilegon Amankan 2 Pelaku Tawuran Bersenjata Tajam di Cibeber

Warga Resah, Debu Fly Ash dan Dugaan Aktivitas Tambang Cemari Pemukiman di Pulomerak

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:49 WIB
header img
Warga Resah, Debu Fly Ash dan Dugaan Aktivitas Tambang Cemari Pemukiman di Pulomerak

CILEGON, iNewsBanten-Sejumlah warga di Kelurahan Pulomerak, Kota Cilegon, mengeluhkan keberadaan debu pekat yang diduga berasal dari aktivitas industri dan pertambangan di kawasan sekitar. Debu fly ash itu menyelimuti rumah warga sejak akhir Agustus hingga pertengahan September 2025, menimbulkan gangguan kesehatan dan keresahan sosial yang meluas.

Pantauan iNewsBanten di Lingkungan Kebon Pisang memperlihatkan, debu halus tampak menempel di dinding dan perabot rumah warga. Setiap kali angin berembus, partikel itu kembali beterbangan dan masuk ke sela-sela jendela serta atap rumah.

"Saya sudah sampaikan ke Humas IRT lewat WhatsApp. Katanya ramah lingkungan, tapi debunya sampai kayak gini. Mereka cuma minta maaf dan janji mau semprot,” ujar Irsad, warga Pulorida, Sabtu (11/10/2025).

Namun, Irsad menilai langkah penyemprotan bukan solusi permanen.

"Kalau cuma disemprot waktu ada keluhan, itu bukan menyelesaikan masalah. Harusnya kalau benar ramah lingkungan, gak sampai separah ini,” tegasnya.

Warga, lanjut Irsad, sejak 2019 telah meminta agar perusahaan memperhatikan kesehatan masyarakat sekitar. Namun hingga kini belum ada fasilitas kesehatan yang dibangun.

"Dari dulu cuma janji. Kadang bikin pengobatan gratis biar kelihatan peduli. Tapi warga yang tiap hari hirup debu ini tetap gak punya jaminan kesehatan,” ungkapnya.

Selain pencemaran udara, warga juga menyoroti sistem rekrutmen tenaga kerja yang dinilai diskriminatif.

"Dari enam RT di Pulorida, kadang cuma satu orang yang diterima, itu pun lewat orang dalam. Padahal kami yang tinggal paling dekat,” kata Irsad.

Keluhan serupa datang dari Iqbal, warga RT 03 RW 03 Kelurahan Suralaya. Ia menilai kebijakan perusahaan di kawasan tersebut tidak berpihak kepada masyarakat lokal.

"Katanya merdeka, tapi kami belum merdeka. Kerja pun gak dikasih. Yang kerja justru orang luar,” ujarnya kesal.

Iqbal juga mengeluhkan kebisingan mesin proyek yang beroperasi hingga malam hari.

"Kadang dua malam gak bisa tidur. Kalau hujan, air yang netes dari atap warnanya hitam. Kalau kemarau, lantai penuh debu. Kompensasi? Gak pernah,” tuturnya.

Tim iNewsBanten telah berupaya meminta konfirmasi kepada pihak perusahaan yang disebut warga, baik melalui pesan singkat maupun sambungan telepon kepada bagian Humas dan manajemen. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi.

Warga berharap Pemerintah Kota Cilegon bersama instansi terkait segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan pencemaran tersebut.

"Kami minta pemerintah turun langsung ke lapangan untuk cek kesehatan warga dan kondisi lingkungan. Tolong perhatikan kami, warga lokal sini,"tutup Irsad.

iNewsBanten Investigasi akan terus menelusuri sumber debu fly ash dan memastikan pihak yang harus bertanggung jawab atas dugaan pencemaran di kawasan industri Pulomerak, Kota Cilegon.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut