Transisi Kelembagaan Haji, Harapan Baru di Tengah Perubahan

SERANG, iNewsBanten — Di tengah geliat perubahan tata kelola ibadah haji dan umrah di Indonesia, para pelaku industri travel menyambut hangat langkah pemerintah dalam mempercepat transisi kelembagaan dari Kementerian Agama ke Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj). Bagi mereka, ini bukan sekadar pergantian institusi, melainkan peluang besar untuk menghadirkan pelayanan yang lebih ramah jemaah.

Ivan Septiadi, Direktur Utama Duta Mulia Travel, tak menyembunyikan optimismenya. “Kami melihat ini sebagai momentum untuk memperbaiki sistem yang selama ini dirasa terlalu birokratis. Harapan kami, proses umrah dan haji bisa lebih mudah, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan jemaah,” ujarnya, Jumaat(24/08/2025).

Sebagai biro perjalanan yang aktif memberangkatkan jemaah dari berbagai daerah, Ivan menekankan pentingnya penyederhanaan prosedur dan digitalisasi layanan. Menurutnya, kehadiran Kemenhaj membuka ruang baru untuk kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha.

“Kami siap mendukung penuh transisi ini. Semoga lebih baik dari sebelumnya,” tambahnya.

Langkah percepatan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Wamenag Romo Muhammad Syafi’i. Keduanya sepakat untuk segera menyelesaikan alih tugas, aset, dan SDM sesuai amanat UU No. 8 Tahun 2019 dan Perpres No. 92 Tahun 2025.

Di balik proses transisi yang masih berjalan, harapan besar tumbuh dari para jemaah dan pelaku industri. Mereka menanti sistem yang lebih efisien, layanan yang lebih manusiawi, dan kebijakan yang lahir dari dialog, bukan sekadar regulasi.

Karena pada akhirnya, ibadah haji bukan hanya soal perjalanan spiritual, tapi juga pengalaman yang layak dikenang dengan nyaman dan tenang.

Editor : Mahesa Apriandi