get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua Forum Kebangsaan Banten: Soeharto Layak Pahlawan Nasional, Tolak Penilaian Emosional.

Polda Banten Selidiki Dugaan Tambang Ilegal di Bojonegara, Aktivitas Truk Tambang Dikeluhkan Warga

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:37 WIB
header img
Ilustrasi dugaan aktivitas tambang ilegal di Kabupaten Serang. Foto: Ist.

SERANG, iNewsBanten – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten tengah menyelidiki dugaan aktivitas tambang ilegal di wilayah Bojonegara, Kabupaten Serang. Penyelidikan ini dilakukan menyusul meningkatnya lalu lintas truk tambang di ruas Jalan Raya Serang–Cilegon dalam beberapa pekan terakhir. Sabtu, (25/10/2025).

 

Kepala Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Banten, Kompol Dhoni Erwanto, mengatakan pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan terkait aktivitas pertambangan tanpa izin tersebut.

 

“Kami masih terus melakukan penyelidikan di wilayah Bojonegara,” ujar Dhoni.

 

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, setidaknya 23 lokasi tambang di Bojonegara diketahui telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten.

 

“Data kami menunjukkan ada 23 tambang yang memiliki IUP aktif dari ESDM Banten,” tambahnya.

Meski begitu, polisi masih mendalami keberadaan sejumlah tambang lain yang diduga beroperasi tanpa izin di sekitar kawasan tersebut.

 

Dhoni menegaskan, Polda Banten berkomitmen menindak tegas setiap bentuk kegiatan pertambangan ilegal di wilayah hukumnya.

 

“Kami akan terus melakukan penindakan terhadap pertambangan ilegal di wilayah hukum Polda Banten,” tegasnya.

 

Warga Keluhkan Lalu Lintas Truk Tambang

 

Sementara itu, tokoh masyarakat Bojonegara, Hidayatullah, menilai pemerintah perlu memperketat pengawasan dan memastikan seluruh kegiatan tambang berjalan sesuai ketentuan hukum. Ia juga menyoroti dampak sosial dan lingkungan yang timbul akibat aktivitas pertambangan di daerah tersebut.

 

“Pemerintah dan perusahaan harus menyiapkan program tanggung jawab sosial untuk pemulihan pasca-tambang, seperti reklamasi, reboisasi, serta program sosial di bidang kesehatan dan pendidikan,” ucapnya.

Menurut Hidayatullah, keluhan warga terhadap truk tambang yang melintas di jalan utama Bojonegara semakin sering terdengar. Bahkan, protes masyarakat sempat berujung pada aksi demonstrasi dan penyekatan jalan.

 

Meski demikian, warga masih memberikan waktu kepada pemerintah untuk membenahi persoalan tersebut.

 

“Jangan hanya sebatas janji. Pemerintah harus betul-betul merealisasikan solusi yang dijanjikan,” tandasnya.

 

Ia berharap, langkah konkret dari pemerintah nantinya dapat menjaga ketertiban, keselamatan, dan kenyamanan warga dalam beraktivitas.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut