Demo HUT Kabupaten Lebak ke-197, Mahasiswa Saling Dorong dengan Polisi di Depan Kantor Bupati

LEBAK, iNewsBanten - Peringatan Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-197, Selasa (2/12), diwarnai aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang berakhir ricuh di depan Gedung Kantor Bupati Lebak, Banten. Massa berasal dari berbagai organisasi mahasiswa dan sejak awal melakukan aksi secara damai, sebelum situasi berubah memanas.

Kericuhan dipicu larangan Kapolres Lebak yang meminta massa tidak membakar ban sebagai bentuk protes. Larangan tersebut memicu kemarahan sejumlah mahasiswa, sehingga ketegangan antara demonstran dan aparat tak terhindarkan.

Situasi makin tidak terkendali ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api menggunakan APAR. Tindakan itu membuat massa aksi panik dan memicu adu mulut antara mahasiswa dan aparat keamanan.

Rohimin, salah satu peserta aksi, mengatakan bahwa unjuk rasa ini membawa sejumlah tuntutan penting kepada Pemerintah Kabupaten Lebak.

"Mahasiswa menyoroti pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban banjir bandang Lebak Gedong 2020 yang dinilai mandek, fasilitas Pasar Semi yang dianggap tidak memadai, serta desakan agar pemerintah serius memberantas tambang ilegal yang masih beroperasi di wilayah Lebak," katanya.

Menurutnya, kericuhan terjadi karena adanya larangan dari kepolisian untuk melakukan pembakaran ban, yang kemudian memicu emosi sebagian peserta aksi.

Hingga sore hari, situasi berangsur kondusif setelah aparat dan koordinator aksi melakukan mediasi. Namun, mahasiswa menegaskan akan terus mengawal tuntutan mereka hingga pemerintah menunjukkan komitmen nyata.

Editor : Mahesa Apriandi