get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkot Tangsel Berduka, Perketat Pengawasan Cegah Perundungan di Sekolah

Pemkot Tangsel Mulai Angkut Sampah Bertahap dan Siapkan Solusi PSEL

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:57 WIB
header img
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang Selatan, Tb. Asep Nurdin. Foto : Istimewa

TANGSEL, iNewsBanten – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai melakukan aksi cepat penanganan penumpukan sampah di sejumlah titik, termasuk area flyover Ciputat yang sempat viral. Upaya pengangkutan dilakukan secara bertahap dengan pengerahan armada tambahan dan satuan tugas khusus.

Wali Kota Benyamin Davnie melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang Selatan, Tb. Asep Nurdin, menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan mendalam kepada seluruh warga Tangerang Selatan atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Bapak Wali Kota menyadari dan merasakan betul betapa tidak nyamannya kondisi ini bagi warga. Tumpukan sampah yang tinggi, bau menyengat, hingga ancaman kesehatan dari air lindi adalah masalah serius. Beliau menegaskan bahwa kenyamanan dan kesehatan lingkungan warga adalah prioritas utama kami," ujar Asep dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Asep memaparkan data faktual bahwa produksi sampah harian di Tangsel saat ini mencapai 1.200 hingga 1.300 ton, sementara kapasitas penanganan eksisting berada di angka 1.050 ton. Defisit harian yang terakumulasi inilah yang menyebabkan terjadinya penumpukan di fasilitas publik.

Sebagai langkah aksi, Pemkot Tangsel telah mengambil tindakan. Yakni mulai dari pengerahan Satuan Tugas Khusus dan 15 armada truk tambahan untuk memastikan penumpukan sampah bisa berkurang di sejumlah titik,sepeti di area flyover Ciputat.

"Kemudian sterilisasi lingkungan yaitu area yang telah dibersihkan langsung disemprot dengan Bio-Desinfektan untuk menetralkan air lindi yang berbahaya dan menghilangkan bau. Kemudian penempatan personel gabungan di lokasi rawan untuk mencegah pembuangan liar. "Tidak ada lagi toleransi untuk pembuangan sampah sembarangan di fasilitas publik," tegas Asep.

Pihaknya juga menekankan bahwa penanganan ini tidak berhenti pada pengangkutan saja, melainkan berlanjut pada reformasi tata kelola jangka panjang. Saat ini Pemkot Tangsel tengah memfokuskan investasi pada pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).

"Ini adalah solusi permanen untuk mengubah limbah menjadi energi bersih. Kami menargetkan groundbreaking pada Kuartal III tahun depan agar ketergantungan pada TPA konvensional berkurang," jelas Asep.

Selain itu, momen ini digunakan pula untuk evaluasi menyeluruh baik internal maupun eksternal termasuk pola komunikasi pemerintah kota dengan warga Cipeucang. 

Program Gerakan 1.000 Bank Sampah Sekolah/RT diluncurkan untuk menargetkan reduksi sampah sebesar 25 persen dalam dua tahun. Masyarakat diajak mengubah perilaku dengan memilah sampah dari sumbernya sebagai sumber daya ekonomi.

Menanggapi kritik mengenai kondisi TPA Cipeucang, Asep menjelaskan bahwa Pemkot tidak mencari pembelaan atas permasalahan penumpukan sampah. Sebaliknya, aksi korektif telah dilakukan mulai dari peningkatan frekuensi penyemprotan deodorizer hingga percepatan pembangunan Lindi Treatment Plant (LTP).

Di akhir keterangannya, Asep mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi. "Pemerintah menyediakan sistem, namun masyarakat adalah kunci keberhasilan pemilahan. Mari jadikan krisis ini momentum kedisiplinan kolektif demi Tangsel yang lebih bersih," tutupnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut