get app
inews
Aa Read Next : Harga Cabai Merah di Pasar Ciruas Semakin Pedas

Zelensky Kecewa Uni Eropa Terpecah soal Sanksi untuk Rusia: Mengapa Mereka Diizinkan Berkuasa?

Jum'at, 27 Mei 2022 | 07:30 WIB
header img
Volodymyr Zelensky kecewa Uni Eropa terpecah untuk jatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia (Foto: Reuters)

INewsBanten- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kekecewaannya terkait perpecahan di Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia. Tak semua anggota Uni Eropa setuju dengan sanksi terbaru, seperti ditunjukkan Hongaria.

Zelensky heran mengapa masih ada negara yang memblokir rencana tersebut. Dia juga mempertanyakan mengapa para pemimpin negara itu bisa dipilih.

Uni Eropa sedang membahas sanksi putaran keenam terhadap Rusia, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah itu membutuhkan suara bulat di Uni Eropa namun ditentang Hongaria. Alasannya, embargo minyak Rusia akan membuat perekonomian negaranya semakin menderita.

"Berapa pekan lagi Uni Eropa bisa menyepakati paket keenam?" kata Zelensky, dalam pesan video pada Kamis (26/5/2022) tengah malam, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Dia menyebut Rusia menikmati sekitar 1 miliar euro setiap hari dari Uni Eropa untuk pasokan energi.

"Tentu saya berterima kasih kepada teman-teman yang menganjurkan sanksi baru. Tapi dari mana orang-orang yang memblokir paket keenam ini mendapatkan kekuasaannya? Mengapa mereka diizinkan berkuasa seperti itu?" tuturnya.

Sementara itu seorang pejabat pemerintah Jerman mengatakan negaranya berharap pembicaraan babak baru sanksi untuk Rusia bisa segera selesai. Namun dia menegaskan isu tersebut tidak akan menjadi bahasan dalam pertemuan para pemimpin Uni Eropa pekan depan.

Dua hari belakangan Zelensky mengungkapkan kekecewaannya melalui pesan video. Sebelum mengecam sikap negara Uni Eropa, dia merespons usulan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger dan artikel The New York Times (NYT). Kissinger, di sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, mengsulkan agar Ukraina merelakan wilayah Krimea untuk Rusia demi mengakhiri perang.

Hal serupa disampaikan dalam artikel NYT yang menyebutkan Ukraina harus menerima kenyataan pahit untuk bisa mencapai perdamaian dengan Rusia

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut