SERANG, iNewsBanten - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan enam rekomendasi untuk pemerintah maupun masyarakat di tengah ancaman BA.4 dan BA.5.
Salah satu bunyi rekomendasinya adalah mengaktifkan kembali persyaratan PCR/Antigen negatif bagi pelaku perjalanan.
"Aturan PCR/Antigen negatif untuk pelaku perjalanan direkomendasikan agar kembali diberlakukan, mengingat harga tes semakin murah," kata Dokter Erlina Burhan, Sp.P.
Imbauan tersebut tentu akan memicu persepsi masyarakat bahwa rekomendasi itu keluar biar tempat tes ramai lagi.
Ya, tak bisa dipungkiri saat ini sentra-sentra tes Covid-19 sudah mulai sepi di banyak wilayah.
Bagaimana PB IDI menyikapi anggapan tersebut?
Dokter Erlina menjelaskan, alasan semacam itu sama sekali tidak benar. Lagipula, PB IDI tidak ada kaitannya dengan usaha tes Covid-19.
"Rekomendasi agar tes PCR/Antigen kembali diberlakukan bagi pelaku perjalanan menurut kami itu demi kebaikan masyarakat sendiri. Mengingat penyebaran BA.4 dan BA.5 yang begitu mudah dan cepat," tegas dr Erlina.
Ia menjelaskan, jika di satu transportasi umum misalnya tidak jelas status kesehatannya, terlebih di masa BA.4 dan BA.5 ini, akan sangat mudah bagi mereka yang imunitasnya rendah jadi sakit. Jadi, rekomendasi itu cukup penting di masa sekarang.
"Kami hanya ingin memastikan masyarakat tidak sakit dan menjauhkan mereka dari potensi penyebaran virus yang masif di masyarakat," ungkap dr Erlina.
BA.4 dan BA.5 punya karakteristik mudah menyebar dan menginfeksi seseorang. Dua hal ini harus jadi perhatian khusus, sekalipun keparahan dari virus tersebut tidak
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait