SERANG, iNewsBanten - AC atau Air Conditioner saat ini menjadi fitur penting yang wajib ada di mobil. Namun jarang yang tahu bahwa ide penggunaan AC mobil pertama kali dicetuskan oleh perusahaan mobil asal Amerika Serikat, Packard.
Seperti dilansir dari Express, peristiwa ini terjadi pada tahun 1939 lalu. Packard pertama kali menawarkan AC sebagai fitur tambahan pada mobilnya dengan bandrol harga $274 atau setara Rp 4 jutaan.
Namun sayang fitur AC jarang peminatnya sehingga Packard memutuskan untuk tidak melanjutkan ide tersebut pada tahun 1942. Dan akhirnya ide itu diteruskan oleh perusahaan bernama Chrysler.
Chrysler pertama kali menawarkan fitur AC pada tahun 1953. Kala itu perusahaan meluncurkan sistem Airtemp yang dapat dioperasikan oleh satu tombol yang diletakan di dashboard mobil.
Tersedia beberapa tingkatan AC mulai dari suhu rendah, sedang, dan tinggi. Chrysler juga pada saat itu mengklaim bahwa AC-nya tidak hanya mendinginkan tapi juga mengurangi kelembaban hingga debu.
AC Chrysler juga disebut mampu mengurangi bau asap tembakau di mobil. Ini berkat saringan udara dan saluran kecil yang mengarahkan udara dingin ke atap mobil, yang bersirkulasi terus menerus.
Setahun kemudian, Duta Besar Nash menggabungkan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara yang terintegrasi penuh yang seluruhnya tergabung dalam ruang mesin. AC pun semakin populer.
Di Amerika Serikat, AC berangsur-angsur menjadi fitur standar yang harus ada pada mobil. Ini berlangsung selama tahun 60-an namun di Eropa sendiri tren AC masih berkembang lambat.
Bahkan hingga di awal-awal milenium baru atau tahun 2000-an, hanya kurang dari sepertiga mobil Eropa yang memiliki AC. Dan itu biasanya hanya mobil-mobil mewah dengan harga selangit.
Tapi itu telah berubah dengan cepat dalam dekade terakhir, sampai-sampai hanya mobil dengan harga yang sangat rendah di pasar yang sekarang tidak memiliki AC sebagai standar.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait