Ghaani menjadi komandan Pasukan Quds ekstra-teritorial IRGC pada Januari 2020, ketika mantan komandannya yang terkenal Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan udara AS yang ditargetkan di Baghdad. Pasukan Quds mengelola sebagian besar militer, intelijen, dan bahkan urusan politik Iran di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.
Dalam pidatonya, Qaani tidak menahan diri dalam mengancam AS dan Israel.
“Kedua rezim pengkhianat dan pembunuh ini akan menerima tanggapan dalam waktu singkat untuk setiap kejahatan yang mereka lakukan,” ujarnya.
“Republik Islam membuat rencana untuk menanggapi semua kejahatan yang dilakukan Amerika dan rezim Zionis perampas dan akan memberikan jawaban yang menentukan. pada waktu yang tepat.”
Qhaani berjanji untuk melanjutkan dukungan untuk Hizbullah, dengan mengatakan, “pemenang pertempuran ini tidak diragukan lagi adalah putra-putra Islam,” tambahnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait