Pertama adalah operasional atau teknik mengemudi yang merupakan dasar seseorang dalam mengemudi.
Orang yang paham dalam melakukan operasional pada kendaraannya secara benar, biasanya selalu melakukan deselerasi atau coverbrake pada situasi yang mengharuskan pengemudi bermanuver secara halus, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kendaraan.
Kedua adalah posisi berkendara ketika kendaraan bermanuver. Pastikan posisi duduk pengemudi sudah memenuhi unsur 3C (Control, Communication, Comfort), seperti punggung menempel di sandaran jok dan posisi tangan sudah sesuai terhadap stir kemudi.
Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan kendaraan ketika melakukan manuver di situasi mendadak.
Selanjutnya memastikan pergerakan atau kecepatan yang selaras dengan kondisi lalu lintas. Hal ini sangat penting untuk menghindari risiko kecelakaan tabrakan depan dan belakang. Selalu mematuhi aturan kecepatan sesuai dengan rambu lalu lintas dan menentukan lajur dengan benar.
Terakhir adalah memahami area lintasan. Pengendara harus sadar bahwa lebar jalan rata-rata berkisar 3 hingga 3.5 meter, tergantung jenis dan kelas jalanan.
Pada jenis jalanan tertentu, umumnya dapat merasakan kendaraan bergerak dinamis dan dapat merasakan kondisi kendaraan seperti limbung, berguncang, dan oleng, akibat jalan yang licin dan bergelombang, serta mempengaruhi terpaan angin maupun tenaga mesin kendaraan.
Pastikan kendaraan tetap berada di jalurnya, dan bila akan mendahului, pastikan pengemudi memperhatikan titik buta serta rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait