SERANG, iNewsBanten - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Serang ke-15, Pemerintah Kota Serang melaksanakan kegiatan Dialog dan Sarasehan bersama pemuda dan mahasiswa di Kota Serang, acara tersebut dihadiri oleh Walikota Serang beserta jajarannya dan juga dihadiri oleh kalangan mahasiswa dan pemuda, acara tersebut dilaksanakan di Pokel Garden Pondok Kelapa Resto Kota Serang, Kamis (10/08/2022)
Dalam acara tersebut sejumlah mahasiswa beradu argumentasi dengan pihak pemerintah kota mengenai permasalahan yang ada di kota Serang, diakhir acara warnai keributan antara kalangan mahasiswa dengan panitia pelaksana dan sejumlah pejabat pemerintah Kota Serang.
Keributan tersebut bermula ketika moderator hanya membolehkan lima pertanyaan dan sejumlah mahasiswa menganggap acara tersebut sudah disetting dan juga pertanyaannya hanya seputar seremonial sedangkan isu-isu masyarakat tidak di bahas.
Abroh Nurul Fikri Ketua Gemahesa Indonesia sekaligus peserta acara mengatakan bahwa acara tersebut sudah disetting oleh panitia pelaksana dan pemerintah kota (Pemkot) Serang.
"Tentu sangat aneh agenda yang seharusnya bersifat demokratis namun nyatanya ini agenda yang sudah disetting, karena batasan pertanyaan dan juga sifat moderator yang hanya memilih kelompok tertentu untuk di perbolehkan bertanya" ujar Abroh.
Abroh menambahkan dialog tersebut hanya bagian dari agenda seremonial yang di laksanakan oleh Pemkot Serang, dilihat dari banyaknya pertanyaan yang tentu tidak membahas mengenai permasalahan masyarakat Kota Serang seperti masalah, ekonomi, sosial, lingkungan dan juga kesehatan yang masih menjadi indikator permasalahan masyarakat kota Serang
" Dalam dialog Walikota Serang dan jajaran Pemkot Serang memberikan jawab yang menurutnya tidak pasti"ucapnya.
Abroh menuturkan Jawaban-jawaban dari pertanyaan dalam dialog bersifat tidak pasti, karena Walikota Serang dan jajarannya hanya menjawab proses dan proses, ini menandakan ketidakmampuan Pemkot Serang dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Serang.
"Selama 4 tahun menjabat Walikota dan Wakil Walikota ngapain aja, kali di penghujung masa jabatannya saja masih bicara proses, 4 tahun tentunya bukan waktu yang sebentar, ini kan mencirikan kegagalan memimpin Kota Serang" terangnya.
Abroh juga menganggap Walikota Syafruddin dan Wakil Walikota Subadri gagal memimpin kota serang karena tidak ada perubahan yang terjadi di Kota Serang.
"Kami menilai bahwasanya Walikota Syafruddin dan Wakil Walikota Subadri gagal memimpin kota serang dikarenakan tidak ada bentuk perubahan yang dirasakan oleh masyarakat, ini menunjukkan watak kegagalannya indikator nya seperti permasalahan lingkungan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran serta permasalahan sosial lainnya" terangnya.
Sementara Walikota Serang Syafruddin mengatakan pihaknya berterima kasih atas masukan dari kawan-kawan mahasiswa, ia juga menegaskan Pemerintah Kota Serang tidak anti terhadap kritik dan selalu terbuka untuk semua golongan masyarakat kota serang
" Kami sangat berterima kasih atas kritik dan sarannya dari kawan-kawan mahasiswa, Pemerintah Kota Serang terbuka kok untuk semua masyarakat, mau kelompok masyarakat manapun kami terbuka, kami juga tidak anti terhadap kritik, makanya kami laksanakan kegiatan dialog dan sarasehan bersama pemuda dan mahasiswa, kami juga mengajak mahasiswa untuk berkonsultasi jika ada apa-apa mengenai Kota Serang, " tutupnya
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait