SERANG, iNewsBanten - Rem merupakan bagian terpenting dalam sebuah kendaraan dan membutuhkan perawatan ekstra untuk memastikan tetap bekerja dengan baik. Jika terjadi masalah, bisa memunculkan potensi kecelakaan.
Pemilik mobil harus memeriksa kesehatan rem setiap hari sebelum memulai aktivitas, dengan cara termudah adalah menekan pedal rem.
Itu bisa memberikan informasi awal apakah rem mobil befungsi dengan baik atau memerlukan perbaikan.
Jika pedal rem terasa sangat ringan dan terlalu dalam, maka itu bisa disebut dengan rem ngempos atau masuk angin.
Salah satu penyebabnya adalah minyak rem yang berkurang sehingga daya tekan tidak maksimal dan membawa angin masuk ke dalam saluran rem.
Seperti dikutip dari Suzuki.co.id ada beberapa penyebab rem ngempos atau masuk angin yang dapat dihindari oleh para pemilik mobil.
1. Efek dari Anti Lock Braking System (ABS)
Mobil-mobil saat ini telah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS yang bertujuan untuk mencegah ban terkunci ketika melakukan pengereman mendadak. Itu memungkinkan pengendara menginhindari kecelakaan dengan mengubah arah mobil.
Tetapi, sistem ABS membuat pengereman terasa ngempos karena saat pedal diinjak maka minyak rem akan tertekan dan melewati pompa ABS terlebih dahulu.
Pompa ABS akan mengeluarkan tekanan pada pedal rem ketika mobil belum bergerak, yang mana suara pompa akan terdengar oleh pengemudi saat melakukan penegreman.
Efek ini snagat normal bagi kendaraan yang memiliki sistem ABS dan hanya terjadi ketika mobil belum bergerak. Beda cerita jika menginjak pedal rem dan terlalu dalam, maka penyebabnya bukan dari sistem ABS.
2. Udara masuk ke sistem hidrolis rem
Penyebab rem mobil ngempos yang paling sering dijumpai adalah masuknya angin pada sistem hidrolis rem. Pasalnya, pengereman mobil memanfaatkan sistem hidrolis untuk memompa minyak rem ke kaliper.
Jika volume minyak rem dalam reservoir berkurang, maka gelembung udara akan masuk ke saluran rem. Udara tersebut yang menjadi sumber penyebab rem terlalu dalam ketika diinjak atau dikenal dengan rem masuk angin.
Masuknya udara ini sangat umum terjadi, karena sifatnya yang mudah dikompresi. Pada saat tekanan minyak rem naik maka tekanan hidrolis justru akan diserap udara dalam saluran hidrolis. Akibatnya kaliper rem tidak mendapatkan tekanan hidrolis.
Cara mudah mengatasi udara yang masuk ke sistem hidrolis adalah dengan melakukan bleeding. Itu dilakukan dengan mengocok pedal rem sambil melakukan setelan pada kaliper sampai pedal terasa berat ketika diinjak.
3. Kerusakan pada master rem
Master rem memiliki peran yang sangat vital dalam sistem pengereman mobil karena berfungsi mengubah diringan dari pedah yang diinjak menjadi tekanan hidrolik. Master rem yang bermasalah tentu saja akan mempengaruhi jumlah tekanan yang dihasilkan.
Tekanan yang seharusnya besar menjadi kecil, itu yang menyebabkan rem ngempos saat pedal diinjak. Masalah itu terjadi bisa disebabkan piston pada master rem tidak bekerja secara optimal.
Ketika menginjak pedal rem, maka pompa pada master rem akan mendorong minyak rem masuk ke saluran rem untuk dialirkan ke kaliper. Tak jarang, terdapat celah pada bagian piston dan silinder yang sering kali menyebabkan kebocoran pada master rem.
Ini juga dapat membuat rem mobil masuk angin karena minyak rem habis dan sistem rem tak memiliki daya dorong
4. Minyak rem habis
Salah satu yang harus diperhatikan pemilik mobil adalah mengecek volume minyak rem pada reservoir. Jika jumlahnya berkurang, maka harus segera diisi sesuai dengan batas yang ditentukan.
Kondisi minyak rem yang habis dapat dengan mudah memasukkan udara ke dalam saluran sistem pengereman. Ini membuat rem bisa ngempos dan blong sehingga risiko kecelakaan sangat besar,
Hal ini disebabkan dari kebocoran pada pipa-pipa yang berfungsi menyalurkan minyak rem, sehingga tidak boleh terjadi rembesan. Solusi terbaik adalah mengganti saluran tersebut untuk mengatasi rem ngempos atau blong.
5. Kerusakan pada kampas rem
Kampas rem merupakan komponen yang berfungsi memperlambat dan menghentikan laju mobil. Perannya yang sangat krusial membuat komponen ini harus dilakukan pemeriksaan secara rutin di bengkel resmi.
Penggunaan kampas rem asli juga diperlukan untuk mencegah terjadinya keropos atau lepasnya kampas rem pada besi pengikat. Ini bisa menyebabkan rem tiba-tiba ngempos atau blong ketika melakukan pengereman.
Jarak yang disarankan untuk penggantian kampas rem mobil adalah 10.000 kilometer pada bagian depan dan belakang.
6. Sistem rem mengalami vapor lock
Penyebab rem mobil negempos lainnya adalah saat kondisi suhu rem sangat panas, yang dapat membuat mintak rem mendidih dan menimbulkan uap air. Kondisi ini disebut dengan vapor lock yang disebabkan menginjak pedal rem terlalu lama.
Vapor lock juga dapat menyebabkan rem mobil masuk angin karena udara yang dihasilkan dari uap suhu panas dapat memasuki saluran pengereman. Ketika hal ini terjadi, maka proses bleeding menjadi satu-satunya cara untuk mengatasinya.
Kualitas minyak rem sendiri akan menurun karena suhu panas, untuk itu disarankan penggantian minyak rem setiap 40.000 km.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait