JAKARTA, iNewsBanten - Seorang (TKW) tenaga kerja wanita , yang sukses di Mekah, Arab Saudi bernama Risma ini sangat menginspirasi. Perjuangannya menjadi pengusaha sukses di luar negeri dirintis dari bawah.
Risma menceritakan ke Arab Saudi saat masih kecil. Karena kondisi, dia tidak menamatkan sekolahnya dan ikut orang tua pindah ke Arab Saudi yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
"Ke sini waktu kecil. Kelas 5 SD ke Arab Saudi ikut orang tua," kata dia, dikutip dari YouTube Faiz Slamet.
Di Arab Saudi, dia membantu keluarga dengan jualan kecil-kecilan hingga menjadi pengusaha katering dan camilan yang sukses. Bahkan, penghasilan tertinggi yang pernah didapatnya mencapai 1 miliar riyal.
Perempuan 42 tahun keturunan Madura itu belajar bisnis secara otodidak. Selain bisnis katering masakan Indonesia untuk haji dan umrah, dia juga bisnis camilan khas Nusantara, seperti renginang, kacang telur, kerupuk, peyek, kuping gajah, dan lainnya.
Bahkan camilannya ada di semua toko Indonesia di Arab Saudi. Dia mengungkapkan memulai bisnis camilannya sejak pandemi Covid-19. Itu karena pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan haji dan umrah selama pandemi. Bisnis camilan tersebut sampai saat ini masih berlanjut lantaran peminatnya ternyata banyak.
Sementara untuk kateringnya, dia bekerja sama dengan sejumlah hotel di sana. Bisnis kateringnya sudah dimulai sejak 2009 lalu. Saat itu, dia memulai dengan bisnis katering untuk haji lebih dahulu, kemudian meluas untuk umrah. Adapun menu kateringnya adalan makanan Indonesia, di antaranya sate, soto, gulai, lontong sayur, bakso, nasi goreng, nasi uduk. Menu tersebut setiap hari ganti.
Risma menuturkan, memulai bisnisnya tersebut dari nol. Awalnya, dia berjualan di depan hotel. Setelah penghasilanya cukup, dia menyewa kafetaria di hotel.
"Setelah itu sewa kafetaria kecil dari (biaya sewa) 8.000 riyal sampai 20.000, naik 60.000 riyal sampai berani ratusan ribu riyal karena sudah tahu perjalanannya dan pengalaman sudah ada," tuturnya, dikutip dari YouTube Iday Adventure.
Dia mengungkapkan, alasan membuka katering karena kemauan dari jamaah umrah dan haji. Saat jamaah tersebut makan di kafetaria miliknya, mereka bertanya kenapa tidak membuka katering di umrah. Dari sana, akhirnya dia membuka bisnis katering untuk jamaah haji dan umrah.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait